Fakta-Fakta Baru Usai Immannuel Ebenezer Kena OTT KPK

- Immanuel Ebenezer meminta jatah pemerasan dan panggil anak buah 'Sultan'
- Minta dibelikan motor ke 'Sultan' Kemnaker
- Sultan Pakai rekening petani untuk tampung uang pemerasan
Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer bersama 10 pihak lainnya ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu, 20 Agustus 2025.
11 tersangka itu adalah Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025; Gerry Aditya Herwanto Putra selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang; Subhan selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025; Anitasari Kusumawati selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020 sampai sekarang.
Lalu, Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI tahun 2024-2029; Fahrurozi selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025 sampai sekarang; Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021 sampai Februari 2025;
Kemudian, Sekasari Kartika Putri selaku Subkoordinator; Supriadi selaku koordinator; Temurila selaku pihak PT KEM Indonesia; dan Miki Mahfud selaku pihak PT KEM Indonesia.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B UU Tipikor jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Berikut fakta-fakta terbarunya.
1. Immanuel Ebenezer minta jatah pemerasan dan panggil anak buah 'Sultan'

Dugaan pemerasan di Kemnaker sudah berlangsung sejak lama, dengan total mencapai Rp81 miliar. Immanuel Ebenezer yang baru menjabat sebagai Wakil Menteri malah turut meminta jatah pemerasan ketika mengetahui hal tersebut.
Noel minta jatah pemerasan untuk merenovasi rumah di Cimanggis. Irvian Bobby pun memberikan Rp3 miliar.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan, Noel menyebut Irvian Bobby sebagai 'Sultan'. Sebab, Irvian banyak uang.
"IEG menyebut IBM sebagai Sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3," jelas Setyo.
2. Minta dibelikan motor ke 'Sultan' Kemnaker

Tak cuma minta jatah pemerasan, Immanuel Ebenezer juga minta motor dari Sultan Kemnaker. Permintaan itu sempat dikomunikasikan Noel ke Irvian Bobby.
"Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM 'Saya tahu kamu main motor besar ya'. Kalau untuk saya cocoknya motor apa?'," ujar Setyo menirukan kalimat yang disampaikan Noel.
Setelah itu, Irvian membelikan motor Ducati yang dikirim ke rumah Noel. Namun, kendaraan itu tak memiliki surat-surat resmi.
"Off the road (beli motornya). Mungkin dengan maksud menutupi pembelian," jelas Setyo.
Motor itu disimpan di rumah anak Immanuel Ebenezer dan akan dikirimkan ke Kementerian Ketenagakerjaan pada Kamis, 21 Agustus 2025. Namun, Immanuel Ebenezer kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Rabu, 20 Agustus 2025.
3. Sultan pakai rekening petani untuk tampung uang pemerasan

Irvian Bobby Mahendro menerima uang dugaan pemerasan paling banyak yakni Rp69 miliar sepanjang 2019-2024. Uang itu dipakai untuk belanja, hiburan, DP rumah, mobil, penyertaan modal perusahaan, hingga setoran.
Untuk menyamarkan penerimaan, Sultan Kemnaker itu memakai sejumlah nominee atau rekening orang lain. Rekening yang digunakan adalah milik petani, saudara, hingga stafnya.
4. Salah satu tersangka adalah suami pegawai KPK

Selain itu, terungkap pula bahwa tersangka Miki Mahfud selaku pihak PT KEM Indonesia merupakan suami salah satu pegawai KPK. Hal ini juga telah diketahui KPK.
KPK pun telah memeriksa istri Miki Mahfud.
5. Immanuel Ebenezer dipecat Prabowo dari kabinet dan Gerindra

Sesaat sebelum dibawa ke rumah tahanan, Immanuel Ebenezer sempat menyampaikan harapan mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia malah dipecat dari kabinet.
Tak cuma dari kabinet, ia juga dipecat sebagai anggota Partai Gerindra.