Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fatia-Haris Sempat Berupaya Ngobrol dengan Luhut Sebelum Dilaporkan

Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau Sungai Ciliwung. (dok. Humas Kemenko Marves)

Jakarta, IDN Times - Pengacara Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti, Andi Muhammad Rezaldy, mengatakan kliennya dan pendiri Lokataru Haris Azhar sempat berupaya menjalin komunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelum dilaporkan ke polisi. Namun, hal itu tak pernah terjadi.

"Komunikasi sih saat kita menjawab somasi kedua. Di situ kita menyampaikan bersedia untuk bertemu bahkan sampai mengundang mereka untuk membahas apa perbedaan pandangan dalam masalah ini," ujar Andi di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).

"Kalau ada misinformasi, perbedaan perspektif, tentunya dibahas dalam pertemuan langsung. Undangannya sudah kami kirimkan, namun mereka tidak datang," lanjutnya.

1. Luhut dinilai selalu melepaskan konteks penelitian Fatia dkk

Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar ketika berbicara di program siniar dengan Fatia Maulidiyanti (Tangkapan layar YouTube Haris Azhar)

Menurutnya, temuan KontraS dan sejumlah organisasi masyarakat sipil lainnya mengenai dugaan adanya peran Luhut di Papua merupakan hasil penelitian. Namun, Luhut melalui kuasa hukumnya dinilai selalu melepaskan konteks penelitian yang kliennnya lakukan.

"Kami melihat itu tak bisa dilepaskan sama sekali," ujarnya.

2. Fatia dan Haris disebut kritik Luhut sebagai pejabat publik, bukan personal

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Andi mengatakan yang disampaikan Fatia bersama Haris di YouTube merupakan bentuk kritik pada pejabat publik, bukan Luhut secara personal. Seharusnya, Luhut bisa menerima kritik tersebut.

"Bagi pejabat publik tentunya harus bisa menerima kritik tersebut bukan kemudian melakukan tindakan lain seperti upaya hukum pemidanaan atau gugatan. Jadi sebetulnya cukup mengklarifikasi apa yang disampaikan Fatia," ungkapnya.

3. Luhut laporkan Haris dan Fatia ke polisi

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Polemik ini bermula ketika Haris dan Fatia membahas mengenai dugaan keterlibatan Luhut melalui perusahaannya, Tobacom Del Mandiri, di akun YouTube Haris. Video berdurasi 26 menit dan 51 detik itu diunggah pada 20 Agustus 2021 dengan judul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya! Jenderal BIN Juga Ada!"

Dugaan keterlibatan Luhut dalam konsesi aktivitas penambangan di Blok Wabu dikutip Haris dari riset yang dilakukan sejumlah organisasi mulai dari WALHI, JATAM, YLBHI, hingga Pusaka. 

Salah satu temuan dari riset tersebut adalah adanya rencana untuk mengeksploitasi emas yang berada di Blok Wabu. Rencana tersebut sudah menuai penolakan dari warga setempat karena bertentangan dengan hak kepemilikan ulayat warga. 

Di dalam diskusi itu, Fatia menyebut, selain BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang memegang hak konsesi, juga ada PT Freeport Indonesia dan Tobacom Del Mandiri. Perusahaan terakhir yang disebut merupakan anak perusahaan dari Toba Sejahtera Group. 

"Direktur Tobacom Del Mandiri adalah purnawirawan TNI, namanya Paulus Prananto. Saham Toba Sejahtera Group juga dimiliki oleh salah satu pejabat yaitu Luhut Binsar Pandjaitan, Lord Luhut. Jadi, bisa dikatakan Lord Luhut bermain dalam aktivitas pertambangan di Papua," kata Fatia di tayangan video tersebut.

Hal ini membuat Luhut melayangkan dua kali somasi kepada Fatia dan Haris. Karena tak ada titik temu dari kedua pihak, Luhut pun resmi melaporkan Haris dan Fatia ke polisi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us