Fatia Sebut Saksi Memprovokasi Luhut dengan Laporkan Video Podcast

Jakarta, IDN Times - Koodinator KontraS, Fatia Maulidiyanti menilai Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendapat provokasi dari bawahannya yakni Singgih Widyastono, Asisten Bidang Media.
Hal ini disampaikan Fatia usai mendengar keterangan Singgih sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
"Saya juga melihat bahwa di dalam proses ini dan di dalam pelaporan video saudara Singgih terhadap itu tidak memiliki parameter yang sebenarnya ajak dan kuat soal analisa tadi yang disampaikan saudara Singgih tadi ada pro dan kontra ataupun negatif dari video tersebut dan merasa hal tersebut menyinggung pribadi Luhut, menurutnya tidak benar. Pada akhirnya hal itu menjerumuskan dan menurut saya dalam tanda kutip memprovokasi saudara Luhut, untuk melihat bahwa ini memang adalah pencemaran itu saja," kata Fatia, di PN Jaktim, Senin (12/6/2023).
1. Pertanyakan apakah saksi konfirmasi pada penulis riset

Singgih hadir sebagai saksi dalam perkara yang dilaporkan atasannya terkait dugaan pencemaran nama baik oleh terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Fatia bertanya pada Singgih yang merupakan orang pertama melaporkan video itu pada Luhut. Dia menanyakan apakah Singgih turut menganilisis secara dalam hasil kajian cepat ”Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya” langsung kepada pembuat risetnya.
"Apakah saudara pernah mendalami riset kepada penulis yang masuk dalam riset," kata Fatia kepada Singgih.
"Gak ada," jawab Singgih.
2. Saksi klaim sudah mengomparasi hasil riset dengan video podcast

Perlu diketahui video podcast berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!!" pada Agustus 2021 membahas kajian cepat dari Koalisi Bersihkan Indonesia dengan judul ”Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya”.
Kepada majelis hakim di ruang sidang Singgih mengaku sudah mengomparasi hasil riset dengan video podcast, dia bahkan mengaku sudah menonton rekaman podcast itu sebanyak empat kali.
Hasilnya Singgih mengaku tidak menemukan kalimat jahat, lord, dan menyatakan keterlibatan Luhut dalam pertambangan dalam riset.
"Pertama dari sisi judul sudah kami sampaikan, bahwa kami mempelajari halaman pertama hingga halaman 32, tidak ada secara kalimat langsung yang menyebutkan bahwa ada Lord Luhut di balik relasi ekonomi ops militer di Intan Jaya," kata Singgih.
3. Saat melihat video itu, Luhut marah

Singgih mengetahui video tersebut dari rekomendasi YouTube, video itu disaksikannya pada 21 Agustus 2023 tepatnya hari Sabtu. Dia pun baru melaporkan video ini kepada Luhut pada Senin, 23 Agustus 2021.
Sebelum ke Luhut, Singgih mengoordinasikan penelusuran soal video ini dengan rekannya Staf Media Internal Menkomarves, Adhi Danar Kusumo.
Luhut marah saat mengetahui ada podcast yang menyebut namanya terlibat dalam bisnis tambang di Papua.
"Kesan pertama beliau (Luhut), beliau langsung marah ketika ada judul yang mengaitkan beliau dengan operasi militer Intan Jaya dengan kepentingan ekonomi beliau. Jadi kalau boleh kami sampaikan, beliau menyampaikan seperti ini, 'Eh coba kau lihat ini, ini tidak benar kalau begini, judulnya aja tidak jelas ini'," kata Singgih.