Partai Gelora Dinilai Berpeluang Gerus Suara PKS di Pemilu 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hadirnya Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) yang merupakan sempalan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), layak mendapat apresiasi. Sebab, kehadiran Partai Gelora menjadi pertanda suburnya demokrasi di Tanah Air.
Sebagai partai baru, Gelora Indonesia pasti menawarkan program baru yang tidak dimiliki partai-partai lama.
Baca Juga: Dapat SK Menkumham, Gelora Indonesia Resmi Jadi Partai Politik!
1. Pendiri Partai Gelora adalah mantan kader senior PKS
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyebut, kehadiran Partai Gelora Indonesia akan menjadi warna baru di perpolitikan nasional. Partai yang didirikan tokoh-tokoh yang ikut membesarkan PKS itu, kata Ari, pasti tahu dan paham masih ada peluang pemilih di Pemilu 2024 yang bisa dimanfaatkan.
"Saya optimis Gelora bisa mengambil segmen pemilih yang selama ini menjadi captive market PKS. Jika PKS hanya menawarkan politik asal beda selama 10 tahun Pemerintahan Jokowi, saya rasa ada peluang Gelora bisa menggerus suara PKS. Ingat, pentolan-pentolan Gelora adalah politisi kawakan yang kenyang dan tahu betul strategi PKS," kata Ari Junaedi saat dihubungi IDN Times, Jumat (22/5).
2. Partai Gelora Indonesia punya tantangan untuk menembus ambang batas parlemen
Editor’s picks
Menurut CEO Lembaga Survei Pilkada Nusakom Pratama ini, jika dihadapkan dengan kompetisi di 2024 nanti, Gelora Indonesia akan menghadapi tantangan berat dari parpol-parpol yang mapan seperti PDIP, PKB, Golkar, dan Gerindra.
Apalagi ambang batas partai politik untuk bisa melenggang ke Senayan diwacanakan akan naik ke 5 hingga 7 persen. Partai lama seperti Hanura, PSI, Garuda, Berkarya, dan Perindo pun takluk di pemilu kemarin.
“Membangun partai baru tidak saja butuh logistik yang kuat, tetapi juga jaringan kepartaian yang harus sampai ke pelosok. Partai butuh kepemimpinan yang teruji dan bisa membuktikan kiprah partai di masyarakat. Untuk sampai ke tahap itu, saya rasa Gelora butuh waktu dan proses,” ujarnya.
3. Bisa menjadi alternatif lain bagi masyarakat di Pemilu 2024
Kendati demikian, Ari melihat bahwa Partai Gelora Indonesia bisa menjadi alternatif pilihan menarik di tengah kejenuhan pemilih PKS yang dikenal dengan loyalitasnya.
"Masih ada waktu bagi Gelora untuk membentuk partai ini sebagai pilihan di 2024, asal bisa membidik segmen pemilih yang tepat, tidak sekadar menggembosi suara PKS,” tuturnya.
Pembimbing disertasi di Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran itu menambahkan, Gelora Indonesia harus hadir dan mampu menjadi partai pilihan di segmen atas, menengah, dan bawah jika ingin mendapatkan hati rakyat.
“Gelora harus dikelola dengan manajemen kepartaian yang modern dan berbasis data dan teknologi," ujarnya.
Baca Juga: Daftar ke Kemenkumham Secara Online, Partai Gelora Cetak Sejarah Baru