FPI vs Polisi, Komnas HAM Panggil Kapolda Metro dan Dirut Jasa Marga
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melalui tim pemantauan dan penyelidikan saat ini sedang menyelidiki kasus bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Polisi di Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Terkait hal tersebut, sejumlah pihak akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Tim telah melayangkan surat panggilan untuk permintaan keterangan kepada direktur utama PT Jasamarga dan Kapolda Metro Jaya," ujar Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Kamis (10/12/2020).
1. Komnas HAM juga sudah periksa keluarga, FPI, dan TKP
Choirul Anam mengatakan, Komnas HAM sebelumnya juga telah memeriksa sejumlah pihak terkait. Mereka yang telah dimintai keterangan antara lain FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat.
"Tim juga melakukan pemantauan lapangan secara langsung dan sedang memperdalam TKP," katanya.
2. Permintaan keterangan dilakukan untuk melengkapi informasi
Permintaan keterangan ini, kata Chairul Anam, penting untuk melengkapi berbagai informasi yang telah didapat. Selain itu, Komnas HAM juga sedang mendalami segala informasi yang didapat.
"Semoga semua pihak dapat bekerja sama untuk membuat terangnya peristiwa," ujarnya.
3. FPI dan polisi punya keterangan yang berbeda
Seperti diberitakan sebelumnya, enam anggota laskar FPI tewas ditembak polisi di Tol Cikampek, Jawa Barat pada Senin 7 Desember 2020 dini hari. Mereka ditembak lantaran diduga menyerang anggota polisi yang tengah mengikuti rombongan kendaraan Rizieq Shihab.
Sebaliknya, FPI mengklaim jika mereka diserang orang tak dikenal. Orang tak dikenal itu diduga polisi yang tengah mengikuti kendaraan mereka.
