Ganjar Direkomendasi NasDem Jadi Capres, Ganjarist: Baca Suara Publik

Jakarta, IDN Times - Ketua Ganjarist Eko Kuntadhi menyampaikan apresiasi kepada Partai NasDem, yang mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Rakernas NasDem pada Jumat, 17 Juni 2022.
"Saya sebagai Ketua Relawan Ganjar ini (mengucapkan) makasih bahwa apa yang sudah kami lakukan, ternyata diapresiasi oleh Partai NasDem. Ini membuktikan sebetulnya suara yang kami aspirasikan ditangkap dengan baik oleh NasDem. NasDem sangat membaca suara publik, itu yang saya lihat," ucap Eko dilansir ANTARA, Sabtu (18/6/2022).
Diketahui, selain Ganjar, NasDem juga mengumumkan dua nama lainnya yakni Guernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
1. Pengumuman Partai NasDem memacu semangat relawan Ganjar

Eko mengatakan keputusan yang dihimpun berdasarkan hasil usulan seluruh DPW NasDem itu, dapat memacu semangat relawan Ganjar, baik dalam mengawal maupun menyosialisasikan secara masif di seluruh wilayah Indonesia.
"Sebetulnya, suara atau keputusan Partai NasDem itu memecut semangat kami. Kami merasa tidak sia-sia, apa yang kami kerjakan, ternyata bisa disambut sama partai politik. Suara kami yang di bawah ini, suara rakyat yang di bawah ini," kata dia.
2. Partai lain diharapkan dukung Ganjar untuk Pemilu 2024

Meskipun mendapat dukungan dari NasDem, Eko yakin, Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP), tak akan terburu-buru dan tetap menjaga suasana internal partainya. Kendati demikian, Eko berharap, partai nasional lainnya dapat berkoalisi mengusung Ganjar pada Pemilu 2024.
"Kami berharap partai-partai yang memang berhaluan sama dengan Pak Ganjar, partai-partai nasional yang sangat ingin membangun Indonesia ke depan. Itu setidaknya bisa mendorong kami, perspektif sama kami bahwa salah satu orang yang pantas melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi, ya Pak Ganjar," ucap Eko.
3. Ganjarist dukung seruan Ketua Umum Partai NasDem

Eko mendukung seruan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terkait pesta demokrasi 2024, yaitu agar Pemilu 2024 jangan dijadikan sebagai ajang perpecahan, politik identitas, dan menciptakan ideologi-ideologi selain Pancasila.
"Mari kita jadikan Pemilu 2024 ini sebagai tradisi demokrasi kita. Mungkin kita berbeda nanti ya dalam pilihan politik, tetapi kita membiasakan diri kaya tradisi biasa, setelah pemilu kita bergandengan tangan lagi, bangun Indonesia, itu yang kami inginkan," ujar dia.