Bangga! Google Doodle Peringati Ulang Tahun Bapak Mikroelektronika Indonesia
Tahu tidak siapa yang ada di halaman depan mesin pencari Google? Ternyata wajah animasi tersebut merupakan orang Indonesia lho! Itu adalah Samaun Samadikun, salah satu orang Indonesia yang memiliki dampak besar, bukan hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri.
Google membuat animasinya dengan latar travo serta kabel yang melilit. Siapa Samaun Samadikun yang dirayakan ulang tahunnya pada 15 April ini?
1. Samaun adalah pria asli Magetan.
Samaun lahir di Magetan, Jawa Timur, pada 15 April 1931.
2. Samaun dikenal dunia sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia.

Samaun Samadikun mendorong investasi global untuk industri elektronika Indonesia, serta mengupayakan agar industri elektronika Indonesia lebih berorientasi ekspor agar dapat menghasilkan devisa untuk Indonesia.
3. Punya peran dalam DIKTI dan LIPI.

Pada 1973 Samaun menerima tawaran pemerintah Indonesia untuk menjadi Direktur Bisarak DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). Jabatan tersebut diemban selama lima tahun sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Indonesia) pada 1989 sampai 1995.
4. Beliau memiliki gelar profesor.

Seperi dikutip dari jawapos.com, Samaun merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro di ITB angkatan 1950. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat, terutama Universitas Standford dan lulus pada 1957 dengan gelar M.Sc.
Lalu pada 1971 dirinya juga meraih gelar Ph.D di universitas yang sama. Secara resmi Samaun meraih gelar profesor setelah berhasil membuat sebuah paten bersama K. D. Wise. Keduanya menciptakan "Method for forming regions of predetermined thickness in silicon".
Secara singkat, melalui google.com/patents itu adalah metode untuk membentuk bagian tipis pada sebuah silikon. Silikon sendiri terkenal dengan ketebalan yang cukup tinggi. Samaun berhasil memantenkan metode yang sekarang banyak dipakai.
5. Dosen di kampus asalnya.

Mendapat gelar sarjana pertama kali di ITB, Samaun akhirnya kembali ke kampus asalnya itu untuk menjadi dosen. Dirinya jugalah yang memprakarsai program Bandung High Technology Valley (BHTV) di ITB.
6. Bukan hanya dosen, Samaun juga sempat menjabat sebagai Ketua Jurusan.

Selama empat tahun dari 1964, Samaun menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro di ITB. Kemudian Samaun juga menjadi pendiri sekaligus direktur pertama Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika di ITB pada 1984-1989.
7. Samaun juga membuat beberapa buku.

Dirinya lebih banyak menulis publikasi ilmiah di bidang tunner diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi I, energi, industri elektronika, dan pendidikan. Semua publikasi tersebut telah dibuat di dalam maupun luar negeri. Samaun juga menjadi editor buku "Mikroelektronika".
8. Penghargaan untuk Samaun Samadikun.

Persatuan Insinyu Indonesi (PII) pada 1984 memberinya penghargaan Adhikara Rekayasa atas jasa di bidang ilmu pengetahuan. Kemudian, pada 1978 dan 1994, pemerintah Indonesia juga memberinya medali Pengabdi Ilmiah Nasional serta Medali Mahaputra Utama.
Penghargaan dalam negeri lainnya adalah Satya Lencana Karya Satya Kelas I, Hadiah Ilmu Pengetahuan 1979, kemudian pada 1983 Satya Lencana Dwidyasstha dari Menhamkam/Pangab.
Bukan hanya dari Indonesia, penghargaan juga didapatnya di tingkat internasional, antara lain The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nations (ASEAN) atas dedikasi dalam ilmu pengetahuan. Kemudian, dirinya juga mendapat penghargaan dari ASEAN COST berupa Meritorious Service Award pada 1999.
9. Samaun juga membuat sebuah puisi.

Puisi berjudul Petani Silikon merupakan salah satu karyanya yang bekerjasama dengan penulis puisi lainnya di Indonesia.
10. Samaun Samadikun meninggal di usia 75 tahun.

Sempat berobat di Perth, Australia, karena penyakit yang diidap Samaun meninggal di usia 75 tahun. Tepatnya pada 15 November 2006 silam di Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta.
11. Sebuah buku dipublikasikan untuk menghormati Samaun Samadikun.

Dua tahun setelah Samaun meninggal, LIPI meluncurkan buku yang dibuat untuk mengenang Samaun Samadikun. Dengan tebal 253 halaman, buku ini diberi judul "Profesor Samaun Samadikun: Sang Petani Silikon Indonesia". Buku tersebut berisi kumpulan tulisan orang-orang yang dekat dengan dirinya.