Grace Natalie Anggap Perda Syariah Berpotensi Merugikan Perempuan

Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyambangi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Kedatangan Grace untuk mendiskusikan perjuangan perempuan dalam politik. "Kehadiran kami untuk membahas perjuangan perempuan dalam politik yang masih sangat panjang," kata Grace di Jakarta, Senin (19/11) seperti di lansir Antara.
Selain itu ada sejumlah hal yang diceritakan Grace. Apa saja?
1. Perempuan yang masuk politik kerap dilecehkan

Mantan penyiar ini mengatakan ketika perempuan terlibat aktif dalam politik atau sedang memperjuangkan suatu hal, perempuan kerap diserang dengan cara-cara yang merendahkan.
Grace mengatakan dirinya menerima serangan yang merendahkan dirinya dalam beberapa bulan terakhir, salah satunya foto hoaks sensual.
"Ini merendahkan perempuan," ujar dia.
2. Singgung kasus Baiq Nuril

Grace juga mencontohkan kasus Baiq Nuril yang didenda Rp500 juta karena melaporkan rekaman atas pelecehan yang diterimanya.
Mahkamah Agung (MA) memvonis Baiq Nuril hukuman 6 bulan penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan bui. Mantan Guru Honorer SMAN 7 Mataram, NTB dinilai melanggar pasal 27 ayat 1 UU ITE karena menyebarkan informasi elektronik bermuatan materi asusila.
Di sisi lain Nuril dinilai sejumlah pihak merupakan korban pelecehan seksual secara verbal oleh eks kepala sekolah SMAN 7 Kota Mataram, Muslim, saat keduanya bertemu ataupun melalui saluran telepon. Nuril merekam itu sebagai bukti adanya perilaku kekerasan oleh atasannya.
3. Perda syariah merugikan perempuan

Selain masalah itu, Grace yang hadir didampingi beberapa pengurus DPP PSI juga akan mendiskusikan soal perda berbasis agama yang berpotensi merugikan perempuan.
Untuk diketahui PSI menyatakan sikap akan menolak adanya Perda Syariah. Hal itu diungkapkan dalam pembekalan caleg beberapa waktu lalu.
PSI akan mencegah ketidakadilan, diskriminasi, dan intoleransi di Indonesia. Menurutnya, PSI tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah.
"Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa. PSI sadar bahwa tujuan akhir dari politik adalah untuk menciptakan kebahagiaan," ungkap Grace beberapa waktu lalu.