Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hanya Ada 16 Pahlawan Perempuan, Komnas: Ada Kesenjangan Pengakuan

Para pelajar mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di TMP Panaikang, Makassar, Jumat (10/11/2023). Dok. Humas Pemprov Sulsel
Intinya sih...
  • Komnas Perempuan merekomendasikan 3 nama pahlawan perempuan untuk diakui
  • 16 pahlawan perempuan diakui resmi, sementara pahlawan laki-laki mencapai 190 nama

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan pentingnya pengakuan dan penghormatan atas perjuangan perempuan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Hal ini berkaitan dengan Peringatan Hari Pahlawan 2024 pada 10 November lalu.

Komnas Perempuan mengatakan, hanya ada 16 pahlawan perempuan yang diakui secara resmi hingga 2023. Sementara pahlawan laki-laki jumlahnya mencapai 190 nama.

“Hal ini mencerminkan kesenjangan dalam pengakuan terhadap kontribusi perempuan dalam sejarah bangsa, yang sering kali dinegasikan atau terlupakan  dan minim penghargaan dalam narasi sejarah yang dominan,” kata Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang, dikutip Senin (11/11/2024).

1.Ada tiga nama pahlawan yang direkomendasikan Komnas Perempuan

Diorama pahlawan (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Veryanto mengungkapkan, perempuan Indonesia telah memberikan peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan, baik dalam peran langsung sebagai pejuang di medan perang maupun sebagai pemimpin sosial, pendidik, dan pejuang emansipasi.

Sejak 2021, Komnas Perempuan aktif memperkenalkan tokoh-tokoh perempuan sebagai pahlawan. Pada webinar bertajuk “Pahlawan Perempuan Dalam Catatan Sejarah Indonesia” yang akan diadakan pada Rabu (13/11), Komnas Perempuan akan memperkenalkan tiga nama tokoh perempuan sebagai pahlawan, yakni Ratu Ageng Tegalrejo, Soerastri Karma Trimurti, serta Raden Ajeng Sutartinah atau Nyi Hajar Dewantara.

2. Peran besar nama-nama yang direkomendasikan Komnas Perempuan

Grafis pahlawan nasional (IDN Times/Aditya Pratama)

Ratu Ageng Tegalrejo memiliki peran besar di bidang militer sebagai panglima Bregada Langen Kesuma. Kesatuan pasukan elit perempuan pengawal raja yang sangat tangguh.

Sementara Soerastri Karma Trimurti, lebih dikenal dengan nama S.K. Trimurti merupakan seorang wartawan, penulis, guru dan Menteri Tenaga Kerja pertama (saat itu Menteri Perburuhan). Karyanya di bidang jurnalistik memiliki kiprah yang besar dalam kemerdekaan Indonesia.

Juga ada Raden Ajeng Sutartinah atau yang lebih dikenal dengan Nyi Hajar Dewantara. Dia disebut berperan dalam memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan dan menuliskan isu perempuan di berbagai surat kabar.

“Pahlawan perempuan mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan yang penuh keberanian dan dedikasi. Nilai-nilai ini tetap relevan hingga saat ini dan harus terus diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad.

3. Komnas Perempuan ajak berikan apresiasi pada pahlawan tanpa memandang gender

Pjs Wali Kota Makassar pimpin upacara Hari Pahlawan di kantor Balai Kota Makassar, Senin (11/11/2024). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Pada peringatan Hari Pahlawan 2024, Komnas Perempuan mengajak semua pihak menegaskan pentingnya mengangkat dan menghargai perjuangan pahlawan perempuan. Karena sejarah dengan cara yang lebih adil dan inklusif adalah langkah penting untuk membangun masa depan yang lebih baik, yang mana setiap individu tanpa memandang gender bisa punya peran wujudkan cita-cita bangsa.

“Pada tahun ini pemerintah mengangkat tema Hari Pahlawan 'Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu' sebagai pengingat untuk mengenang jasa para pahlawan, tanpa terkecuali. Mari kita angkat dan berikan penghargaan yang layak bagi pahlawan perempuan Indonesia yang telah mengukir sejarah dan memberikan warisan berharga bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini,” tutur Komisioner Komnas Perempuan Tiasri Wiandani

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Jujuk Ernawati
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us