Hari Kelima Pencarian Korban KMP Yunicee, Tim SAR Temukan 1 Jenazah

Jakarta, IDN Times - Tim SAR berhasil menemukan seorang korban tenggelamnya KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Jenazah itu ditemukan terapung di perairan Cekik pada Sabtu (3/7/2021).
"Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran dengan speed boat Polair menemukan jenazah terapung dengan ciri-ciri jenis kelamin laki-laki, memakai kemeja hitam, celana pendek coklat dan sepatu warna biru," kata Gede Darmada selaku Kepala Kantor Basarnas Bali sekaligus SMC (SAR Mission Coordinator) dalam keterangan tertulis.
2. Jenazah yang ditemukan seorang pria 44 tahun

Gede Darmada menjelaskan jenazah tersebut telah dibawa ke RSUD Negara dengan ambulans. Jenazah tersebut kemudian diidentifikasi di RSUD Negara.
"Info awal hasil identifikasi sidik jari oleh tim Inafis Polda Bali dan tim Inafis Polres Jembrana diketahui jenasah atas nama Miftahol Arifin, laki-laki, kelahiran 30 Januari 1977, asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, " terang Darmada.
2. Jenazah berhasil diidentifikasi

Darmada mengatakan bahwa kondisi jenazah itu sudah tak bisa dikenali secara visual. Namun berdasarkan data Ante Mortem dan Post Mortem yang diterima Posko SAR Gabungan Pencarian Korban KMP Yunicee di Gilimanuk, terdapat kecocokan yaitu ompong pada gigi depan bagian atas dan keterangan keluarga korban yang menyatakan saat kejadian mengenakan celana pendek.
"Korban termasuk dalam data yang ada dalam manifest KMP Yunicee," ujarnya.
3. KMP Yunicee tenggelam pada Selasa, 29 Juni 2021

KMP Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa, 29 Juni 2021. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan KMP Yunicee diduga terseret arus laut dan gelombang setinggi empat meter hingga tenggelam.
"Tadi (semalam) kami sempat melakukan pencarian korban di laut, gelombang tinggi mencapai tiga hingga empat meter, kemungkinan ini (gelombang) yang menyeret kapal dan tenggelam," ujar Ginting seperti dikutip ANTARA, Rabu (30/6/2021).
Kemudian Ginting menjelaskan bahwa sebelum kapal tenggelam, KMP Yunicee sempat menunggu antrean untuk terseret arus. Namun, karena ombak besar, akhirnya kapal tersebut tenggelam.
"Kepala kamar mesin menjelaskan kepada kami, kapal tersebut yang parkir dan menunggu antrean terseret arus. Karena ombaknya besar, kemampuan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang dan terseret. Sekitar lima menit kapal miring dan tenggelam ke sisi kiri," kata Ginting.