Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Haris Azhar Serahkan 20 Bukti Baru Keterlibatan Luhut di Tambang Papua

Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar selesai menjalani pemeriksaan Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya pada Senin (22/11/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Tersangka dugaan pencemaran nama baik Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Direktur Lokataru, Haris Azhar kembali menyerahkan 20 bukti baru keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Intan Jata, Papua.

Pengacara Haris, Nurkholis Hidayat mengatakan, bukti baru ini berupa catatan kaki dan bukti otentik dokumen perusahaan yang valid.

“Harapannya ini segera ditindaklanjuti oleh kepolisian, kita sudah mendapatkan berita acaranya jadi kami ada sekitar 15 atau 20 list bukti yang kami berikan,” kata Nurkholis di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

1. Haris Azhar juga menyerahkan daftar saksi dan saksi ahli

Pengacara Haris Azhar, Nurkholis Hidayat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Nurkholis menjelaskan, selain menyerahkan 20 bukti baru, pihaknya juga menyerahkan daftar saksi dan daksi ahli serta informasi yang terkait dengan substansi penyidikan. Ia meminta kepada Polda Metro untuk kembali memeriksa saksi dan saksi ahli yang disodorkannya.

“Untuk menilai kembali berdasarkan bukti bukti dari kami sebagai tersangka jadi tidak sepihak hanya melakukan penilaian dari pihak pelapor atau dari informasi yang selama ini sudah terima dari satu pihak pelapor jadi harus berdasarkan juga penilaian terhadap laporan ini atau bukti ini,” ujarnya.

2. Haris menilai proses pidana tidak sempurna

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti usai diperiksa di Polda Metro Jaya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara itu, Haris Azhar mengatakan, polisi selama ini berasumsi pada judul YouTube dan pernyataan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti yang menyebut, Luhut “bermain” bisnis di Papua. Lalu, penyidik menganggapnya tak memiliki bukti omongan tersebut.

“Sejak awal kami mengatakan bahwa proses pidana ini tidak sempurna karena tidak melihat materi diskusi hanya mengambil sepotong tidak melihat konteksnya ketika kami beragumentasi itu lalu kami diserang,” ujar Haris.

3. Haris klaim telah melampirkan bukti 9 organisasi yang menyebut nama Luhut

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Padahal, ia juga telah melampirkan bukti riset sembilan organisasi. Bukti-bukti itu menyatakan salah satu perusahaan di Asutralia mengaku berbagi saham dengan perusahaan-perusahaan yang melakukan tambang di Intan Jaya, Papua termasuk nama Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami dalam proses pemeriksaan dua kali sebagai saksi maupun sebagai tersangka, tidak pernah ditanyakan bahan-bahan dari para ahli tersebut," kata Haris.

Haris juga mengaku tidak pernah ditanya tentang detail perusahaan-perusahaan tersebut ataupun bahan-bahan yang berisi keterangan tentang hal itu. "Untuk itu kami minta pihak penyidik juga menggunakan bahan bahan ini yang menjadi bahan daripara si riset itu untuk ditanyakan,” tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Irfan Fathurohman
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us