Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Bupati, Zainudin Hasan Punya Harta Rp 13 Miliar

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta, IDN Times - Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan menambah deretan panjang daftar kepala daerah yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tahun ini. Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan uang sekitar Rp 700 juta dalam pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Zainudin pun tidak ditangkap seorang diri.

"Pada Kamis hingga dini hari tadi diamankan 13 orang yang terdiri dari unsur kepala daerah/bupati, anggota DPRD, swasta dan pihak lain yang terkait," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo, melalui keterangan tertulis pada Jumat pagi (27/7).

Siapa sebenarnya Zainudin Hasan dan bagaimana rekam jejaknya?

1. Adik Ketua Umum Partai Amanat Nasional

www.instagram.com/@amanatnasional

Putra pasangan Hasan dan Siti Zaenab ini dibesarkan di tanah kelahirannya, Kabupaten Lampung Selatan, sampai sebagian masa SMA-nya. Zainudin kemudian pindah sekolah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar doktor di tahun 2005.

Zainudin memiliki delapan saudara, dan salah satunya ternyata adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan. Zulkifli diketahui juga menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Zainuddin adalah adik Zulkifli yang usianya terpaut tiga tahun. Kepada media, Zulkifli tidak membantah kalau adiknya tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oleh sebab itu, ia meminta maaf kepada masyarakat Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.

"Sebagai kakak, saya memohon maaf kepada masyarakat Lampung Selatan khususnya dan seluruh masyarakat Lampung atas apa yang terjadi," ujar Zulkifli.

2. Bupati dari Partai Amanat Nasional (PAN)

ANTARA FOTO

Sama seperti kakaknya, Zainudin juga menjadi kader di Partai Amanat Nasional (PAN). Ia terpilih sebagai Bupati Lampung Selatan untuk periode 2016-2021.

Dalam pilkada tahun 2015 lalu, selain diusung oleh PAN, Zainudin turut didukung oleh PDI Perjuangan, PKS dan Partai Nasdem. Ia berhasil memenangkan pilkada ketika berpasangan dengan Nanang Ermanto.

Selain itu, ia juga sempat mengikuti Pilkada sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Herman HN. Namun, ketika itu ia tidak lolos.

3. Zainudin pernah menjabat sebagai Ketua DPW PAN di Lampung Selatan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Pria yang kini berusia 53 tahun itu diketahui memiliki pengalaman yang cukup luas di berbagai bidang, mulai dari politik, akademik, hingga bisnis.

Zainuddin mengawali kariernya di tahun 1998 sebagai direktur. Kemudian, ia juga pernah menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Lampung, ia pernah menjadi Ketua DPD Partai Golkar Lampung Selatan pada 2004.

4. Zainudin sempat membuat kebijakan agar PNS di Lampung Selatan salat berjemaah

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Zainudin sempat membuat kebijakan yang cukup menghebohkan, karena mengimbau agar pada PNS di Lampung Selatan untuk salat berjemaah, baik itu salat dzuhur atau salat ashar. Imbauan itu dibuatkan Surat Edaran lho. Isinya, para PNS diimbau melakukan salat berjemaah di Masjid Agung Kubah Intan, Kalianda.

Menurut Zainudin, tujuan dari kebijakan tersebut untuk memakmurkan masjid, meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

"Kita selaku umat Muslim, maka wajib salat. Saya selaku seorang pemimpin, hanya mengingatkan untuk salat berjemaah," ujar Zainudin kepada media pada (24/2) lalu.

5. Zainudin memiliki harta Rp 13 miliar

google.com

Lalu, berapa banyak harta yang dimiliki oleh 54 tahun itu? Sebagai bupati, Zainudin terbilang pejabat publik yang kaya. Ia banyak memiliki tanah yang tersebar di beberapa kota antara lain Lampung Selatan, Bogor, dan Jakarta. Ditelusuri ke situs LHKPN KPK, Zainudin tercatat memiliki 60 tanah dan bangunan yang totalnya mencapai Rp hampir 21 miliar.

Selain itu, Zainudin juga memiliki giro atau setara kas senilai Rp 779 juta. Namun, ia juga memiliki utang sebesar Rp 12,3 miliar, sehingga total harta yang dimiliki Zainudin mencapai Rp 13,3 miliar. Harta kekayaan ini dilaporkan oleh Zainudin ke KPK pada tahun 2015 lalu ketika ia akan mengikuti Pilkada Bupati.

Sementara, angka berbeda terlihat ketika Zainudin melaporkan harta kekayaannya untuk mengikuti Pilgub pada tahun 2013 lalu. Hartanya saat itu tidak sebanyak sekarang. Berdasarkan data tahun 2013, harta Zainudin sekitar Rp 2,3 miliar. Artinya dalam dua tahun, terdapat lonjakan harta sekitar Rp 11 miliar.

Apa ini berarti, Zainudin memang sudah korupsi sejak lama? Kita tunggu penjelasan dari KPK.

Share
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us