Heboh Panggilan Telepon soal Status Vaksinasi, Kemenkes: Hoaks!

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesan berantai di WhatsApp yang berisi narasi seseorang yang mendapatkan panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal dan menanyakan status vaksin, viral.
Pesan tersebut memberitahukan agar masyarakat tidak menekan angka 1 agar tidak diretas. Berikut bunyi pesan tersebut:
"Barusan rekan saya mendapat telepon yang mengaku dari Kemenkes dan menanyakan apakah dia sudah divaksinasi, jika sudah, tekan 1, jika belum, tekan 2. Akibatnya, dia menekan 1, dan telepon diblokir dan diretas, dan semua data2 perbankan/online banking dibobol isi rekening dikuras habis. #Agar semuanya hati-hati ~ Cepat dan teruskan informasi ini ke lebih banyak orang supaya banyak yang tahu ada Trik baru untuk scammers."
1. Kemenkes pastikan pesan tersebut hoaks

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menegaskan, Kementerian Kesehatan tidak pernah melakukan panggilan telepon terkait status vaksinasi masyarakat.
“Tidak pernah ada telepon dari Kementerian Kesehatan maupun lembaga pemerintah lainnya. Isi pesan itu adalah hoaks,” jelas Syahril dalam keterangan tertulis, Senin (1/5/2023).
2. Cek status vaksinasi di SatuSehat

Syahril menerangkan, masyarakat dapat mengakses status vaksinasi melalui platform SatuSehat, yang merupakan situs resmi pemerintah untuk vaksinasi COVID-19.
Masyarakat juga dapat berkomunikasi langsung dengan menghubungi WhatsApp Kemenkes RI 0811 1050 0567, email pedulilindungi@kemkes.go.id, atau Call Center di nomor 119 ext.
3. Hoaks yang berulang

Penelusuran IDN Times, pesan berantai serupa juga pernah terjadi pada 2021. Saat itu Siti Nadia Tarmizi yang menjabat sebagai Juru Bicara bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, pesan terkait panggilan telepon soal vaksinasi tidak pernah dilakukan oleh lembaga resmi Pemerintah Indonesia dan menyebut isi pesan tersebut adalah hoaks.
"Setelah melakukan vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan sertifikat vaksin resmi dari pemerintah. Sertifikat tersebut dapat diakses melalui aplikasi dan situs PeduliLindungi. Kemenkes RI juga tidak pernah menanyakan apakah seseorang sudah divaksin melalui panggilan telepon," ujar Nadia pada 30 Agustus 2021.