Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

HUT ke-79 TNI AU Dirayakan Sederhana, KSAU: Bukan karena Efisiensi

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono di Mabes TNI AU, Cilangkap. (www.instagram.com/@militer.udara)
Intinya sih...
  • Peringatan HUT ke-79 TNI AU dirayakan dengan sederhana di Mabes TNI AU, Jakarta Timur.
  • Kepala Staf TNI Angkatan Udara membantah perayaan sederhana karena efisiensi anggaran, namun memastikan peringatan sudah direncanakan sebelumnya.
  • HUT TNI AU dimanfaatkan untuk evaluasi diri, memperkuat konsolidasi dan solidaritas antar satuan serta mendekatkan diri dengan masyarakat.

Jakarta, IDN Times - Peringatan HUT ke-79 TNI Angkatan Udara (AU) dirayakan pada Rabu (9/4/2025) dengan sangat sederhana di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur. Tak nampak atraksi alutsista udara yang biasa dilakukan di tiap tahun peringatan HUT TNI AU. 

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, membantah HUT ke-79 TNI AU dirayakan secara sederhana karena terdampak kebijakan efisiensi anggaran di era pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Apakah ada kaitannya dengan efisiensi? Kami sudah merencanakan efisiensi dengan baik. Tidak ada kaitannya (efisiensi) dengan kegiatan upacara ini," ujar Tonny. 

Ia memastikan, peringatan HUT ke-79 sudah disiapkan dengan baik sebelumnya. Ini termasuk kegiatan upacara HUT yang dilakukan dengan sangat sederhana. 

"Upacara ini sudah masuk rencana kami yang dibuat tahun 2024," tutur dia. 

1. TNI AU manfaatkan HUT ke-79 untuk evaluasi dan introspeksi diri

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Mohamad Tonny Harjono di HUT ke-79 TNI Angkatan Udara. (Dokumentasi TNI AU)

Lebih lanjut, kata Tonny, HUT TNI AU pada tahun 2025 dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi atau introspeksi diri. Tonny pun memberikan instruksi kepada semua prajurit TNI AU agar terus memperkuat konsolidasi dan solidaritas antar satuan. 

"Di momentum yang baik ini kami lebih ke arah introspeksi diri dalam konteks Angkatan Udara, memperkuat kesiapan alutsista, kemudian menambah profesionalisme bagi personel," kata Tonny. 

Ia menambahkan, TNI AU turut memanfaatkan momen HUT ke-79 untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat. "Selain tugas sehari-hari kami menjaga kedaulatan negara di udara, kami juga merasa bahwa kami kuat karena rakyat dan kami ingin melakukan bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa lainnya. Selain itu, untuk memperkuat pertahanan negara, khususnya di udara," tutur dia. 

2. KSAU puji Prabowo karena berkontribusi terhadap modernisasi alutsista TNI AU

Presiden Prabowo Subianto ketika berbincang dengan enam pemimpin redaksi di Hambalang, Jawa Barat. (IDN Times/Krisnaji)

Sementara, di dalam sambutannya, Tonny memuji Presiden Prabowo Subianto yang memberikan perhatian terhadap modernisasi alutsista di matra udara.Salah satunya dengan memesan 42 unit jet tempur generasi terbaru, Rafale untuk mempertahankan kedaulatan udara Indonesia. Rencananya gelombang pertama jet tempur Rafale itu akan tiba di Tanah Air pada Februari 2026. 

"Kita patut bersyukur bahwa Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap modernisasi alutsista TNI Angkatan Udara. TNI AU secara bertahap akan menerima pesawat tempur generasi terbaru, sistem radar modern serta alutsista canggih lainnya, guna meningkatkan daya tangkal serta kemampuan adaptif dan tantangan di masa depan," ujar Tonny. 

Oleh sebab itu, TNI AU harus mampu menjamin kesiapan di segala bidang dengan sebaik-baiknya. Mulai dari sumber daya manusia, penyesuaian doktrin, validasi organisasi hingga infrastruktur pertahanan.

 "Sehingga, TNI AU mampu memanfaatkan alutsista tersebut di era peperangan yang semakin kompleks," katanya.

3. TNI AU diminta ikut serta menjaga ketahanan pangan

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Mohamad Tonny Harjono di HUT ke-79 TNI Angkatan Udara. (Dokumentasi TNI AU)

Tonny juga menyinggung stabilitas nasional bergantung pada ketahanan ekonomi dan sosial, termasuk di dalamnya ketahanan pangan. Ia kemudian menyebut sejumlah negara seperti Filipina, Jepang dan Malaysia yang sedang mengalami krisis pangan. Akibatnya, harga bahan pokok di tiga negara itu meningkat. 

"Hal itu juga dapat memperburuk inflasi dan menganggu stabilitas nasional. Situasi ini menunjukkan ketahanan pangan merupakan sektor strategis dalam menjaga kedaulatan negara dan keutuhan bangsa," kata dia. 

Tonny juga menyinggung soal akses terhadap makanan bergizi gratis harus dijadikan prioritas untuk membangun generasi produktif dan kompetitif, dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us