Ibu dan Anak di Aceh Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bawah Ranjang

Kepala Kepolisian Sektor Simpang Jernih, Inspektur Polisi Dua Rudiono mengatakan, kasus kematian ibu dan anak terungkap karena kecurigaan Fatimah, menantu korban. Fatimah selama beberapa hari tidak melihat keberadaan mertua dan adik iparnya di rumah maupun kampung tempat mereka tinggal.

Bahkan, menantu korban tersebut sempat menghubungi sanak saudaranya yang ada di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, untuk memastikan keberadaan mertua dan adik iparnya itu.

"Dikatakan korban juga tidak ada berada di Kuala Simpang," kata Rudiono, pada Selasa (16/2/2021).

Tak hanya mencurigai keberadaan keduanya, Fatimah juga dikatakan melihat banyaknya lalat berterbangan di teras rumah korban.

Fatimah lalu meminta tolong kepada M Nasir, warga setempat, melihat dan memeriksa rumah korban. M Nasir pun mendatangi rumah yang dimaksud.

"Setibanya di rumah korban, dari teras rumah tercium bau busuk dari dalam rumah korban," kata Rudiono.

Tak mau sembarangan, Nasir lalu menghubungi anak korban yang sedang berada di luar kota untuk meminta izin. Setelah itu, Nasir membawa warga lainnya dan mendobrak pintu lalu melihat darah yang berceceran di depan pintu kamar tidur bagian depan.

"Ketika diintip ke arah bawah tempat tidur dan terlihat dua mayat korban terbujur kaku di bawah kolong tempat tidur," ujarnya.

Kini, jasad ibu dan anak tersebut masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan, Sumatra Utara untuk dilakukan autopsi.

"Belum diketahui penyebab meninggalnya kedua korban, karena masih menunggu hasil dari autopsi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Aceh Timur, Ajun Komisaris Polisi Dwi Arys Purwoko, kata pada Selasa (16/2/2021).