Viral Video Imam Samudra Masih Utuh, Polri: Itu Hoax!

Jasad dalam video adalah napiter Yaser bin Thamrin

Jakarta, IDN Times - Polisi memastikan viralnya video yang menyebut jasad pelaku bom Bali I Imam Samudra masih utuh adalah berita bohong alias hoax. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, jasad dalam video tersebut adalah napi teroris Yaser bin M Thamrin yang meninggal di RSUD Tangerang Selatan pada Selasa, 17 Juli 2018 Pukul 19.45 WIB.

"Ini video dari Yaser bin Tamrin, napiter di Gunung Sindur," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis. 

1. Yaser bin Tamrin mengeluh panas dan lemas

Viral Video Imam Samudra Masih Utuh, Polri: Itu Hoax!Dok.IDN Times/Istimewa

Pada 26 Juni 2018, Yaser mengeluh muntah dan perut terasa panas serta lemas. Tim medis yang terdiri dari 2 orang perawat mengambil tindakan berupa pemberian obat. Kemudian, pada 4 Juli 2018 pukul 10.39 WIB tahanan tersebut mengeluh kram di bagian perut dan muntah dengan tensi 90/60. Perawat lantas memberi obat dan selanjutnya diet bubur.

Pada tanggal 11 Juli 2018, tahanan tersebut mengeluh rasa melilit di bagian perut, napsu makan kurang dan muntah. Petugas medis lantas memberikan terapi obat dan lanjut diet bubur.

Baca juga: Putra Amrozi: Tak Mudah Menjadi Anak Napi Terorisme

2. Yaser terpantau tidak melakukan aktivitas

Viral Video Imam Samudra Masih Utuh, Polri: Itu Hoax!IDN Times/Sukma Shakti

Pada Minggu 15 Juli 2018 pukul 00.30 WIB, kepala pengaman ruangan (KPR) melakukan kontrol ruang CCTV untuk melihat kondisi blok hunian dan lingkungan melalui monitor CCTV. Seorang petugas pemantau CCTV lantas menginformasikan bahwa penghuni kamar C2 6.1 terlihat tidak ada aktivitas sm sekali sejak bbrp jam sebelumnya.

"KPR meminta petugas tersebut untuk memperbesar tampilan (zoom) agar terlihat aktivitasnya. Kemudian memerintahkan karupam dan jajaranya menuju ke kamar tersebut guna memastikan kondisinya. Hasil pemeriksaan, tahanan terlihat lemas," ujarnya.

3. Kondisi napiter sempat dinyatakan cukup membaik

Viral Video Imam Samudra Masih Utuh, Polri: Itu Hoax!IDN Times/Sukma Shakti

Kemudian KPR memerintahkan untuk dipindahkan ke poliklinik agar diberikan tindakan medis. Sekitar 15 menit kemudian, perawat tiba di rutan dan memeriksa kondisi tahanan. Hasil pemeriksaan perawat keadaan umumnya apatis, tensi tdk teraba, GDS 112 sehingga KPR meminta izin kepala rutan untuk segera dibawa ke RSUD Tangsel.

Napiter tersebut lantas dibawa ke RSUD dengan pengawalan 2 orang brimob dan 2 anggota polsek Gunung Sindur pada pukul 01.00 WIB. Setibanya di IGD RSUD, tahanan langsung ditangani oleh dokter dan diberi tindakan medis berupa O2 dan infus RL. 30 menit kemudian, tahanan tersebut dinyatakan oleh dokter kondisinya cukup membaik dengan tensi 120/70 , GDS ulang 137. Kemudian atas izin dokter, tahanan dibawa kembali ke rutan untuk rawat inap di poliklinik rutan dan di berikan terapi lanjutan infus dex 5% 20 tetes/ menit.

Selanjutnya, Senin tanggal 16 Juli 2018 kepala rutan membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada direktorat tindak pidana terorisme dan lintas negara kejaksaan agung RI tembusan Dirjenpas, cq Dirkeswat , Kakanwil cq Kadivpas dan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur perihal keterangan sakit tahanan teroris atas nama Yaser bin Thamrin .

4. Yaser meninggal pada 17 Juli 2018

Viral Video Imam Samudra Masih Utuh, Polri: Itu Hoax!smallbiztrends.com

Pada Selasa 17 Juli 2018 pukul 09.05 WIB, perawat melakukan pemeriksaan dengan hasil suhu 37,8 °, tensi 90/ 60. Pukul10.30 WIB, dilakukan pemeriksaan cek darah lengkap di lab puskesmas Gunung Sindur. Perawat mendapat hasil cek darah dan dokter menyarankan untuk di rawat ke rumah sakit pada pukul 12.30 WIB.

Kepala Rutan melalui kasubsie pelayanan menginfokan hasil lab kepada pihak penyidik (densus 88) dan Kejaksaan Agung dan meminta agar tahanan dibawa ke rumah sakit oleh pihak penahan.

"Pukul 15.30 WIB perawat memeriksa kondisi tahanan dan memberikan makan serta minum. Tahanan masih dalam kondisi sadar dan masih mau di berikan makan," kata Iqbal.

Namun, pada pukul 18.30 WIB perawat memeriksa tahanan dan terlihat pucat serta napas pendek dan tidak sadar. Tananan lalu kembali dibawa ke RSUD tangsel dengan pengawalan KPR, 3 staff serta 2 anggota polsek Gunung Sindur. Tahanan tiba di ruang IGD RSUD Tangsel pukul 19.00, kemudian dinyatakan meninggal dunia pukul 19.45 WIB.

Baca juga: 100 Mantan Napi Terorisme Berkumpul untuk Gemar NKRI

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya