Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 5 Penyakit Menular yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, mengatakan jemaah haji yang sudah dinyatakan sehat ketika pulang ke Indonesia harus tetap dipantau kondisinya. Mereka akan diawasi kondisinya selama 21 hari oleh dinas kesehatan.

Andai selama masa pemantauan para jemaah haji mengalami gangguan kesehatan, diharapkan untuk langsung melapor ke fasilitas kesehatan (faskes) setempat. Hal ini dilakukan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, yang berpotensi menjangkit para jemaah.

Lebih lanjut, para jemaah haji juga akan dibekali dengan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). "Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jemaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH," kata Budi, dikutip IDN Times dari Sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Selain itu, Budi juga mengingatkan agar para jemaah haji tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan diri. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan penyakit menular yang harus diwaspadai jemaah haji!

1. COVID-19

ilustrasi pandemik COVID-19. Mural di Selapajang, Tangerang, Banten, Selasa (31/3/2020). (ANTARAFOTO/Muhammad Iqbal)
ilustrasi pandemik COVID-19. Mural di Selapajang, Tangerang, Banten, Selasa (31/3/2020). (ANTARAFOTO/Muhammad Iqbal)

COVID-19 merupakan salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai, dan sampai sekarang masih menjadi pandemik global.

Dikutip dari Infeksiemerging.kemkes.go.id, masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara 1-14 hari, dan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.

Para jemaah harus mawas diri jika menunjukkan gejala COVID-19, seperti flu, batuk, hingga demam. Kewaspadaan harus ditingkatkan, mengingat Indonesia kini terancam gelombang pandemik baru yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

2. Meningitis meningokokus

ilustrasi infeksi bakteri (pixabay.com/qimono)
ilustrasi infeksi bakteri (pixabay.com/qimono)

Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh bakteria Neiserria meningitidis. Ada dua penyakit yang disebabkan bakteri tersebut, yaitu meningitis meningokokus dan septikemia meningokokus.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2002 silam, sempat terjadi epidemi dari penyakit meningokokus yang berasal dari Arab Saudi selama penyelenggaraan haji pada Maret 2000.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi selama 1-10 hari, dengan gejala seperti demam, sakit kepala, muntah, mual, kaku kuduk, dan fotofobia. Selain itu, ada tanda gangguan neurologis seperti letargi, delirium, koma, dapat disertai kejang.

3. MERS

ilustrasi virus (pexels.com/CDC)
ilustrasi virus (pexels.com/CDC)

Selanjutnya, ada Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang merupakan subtipe dari virus Corona. Kebanyakan pasien MERS mengalami gangguan pernapasan akut yang parah dengan gejala demam, batuk, dan sesak.

Masa inkubasi MERS diketahui sekitar 5-6 hari, tapi bisa juga berkisar antara 2-14 hari.

4. Polio

ilustrasi orang dengan sindrom pasca polio (physio.co.uk)
ilustrasi orang dengan sindrom pasca polio (physio.co.uk)

Virus Polio termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Dikutip dari InfeksiEmerging, Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Masa inkubasi virus polio biasanya antara 3-6 hari, dan kelumpuhan bisa terjadi dalam waktu 7-21 hari. Sekitar 90 persen orang yang terinfeksi polio tidak memiliki gejala, atau gejalanya sangat ringan dan biasanya tidak dikenali.

5. Ebola

Pixabay.com/bhossfeld
Pixabay.com/bhossfeld

Terakhir, ada Ebola Virus Disease (EVD) yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejala penyakit ini diawali dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, tidak nafsu makan, dan pendarahan yang tidak biasa.

Pada beberapa kasus, pendarahan luar dan dalam bisa terjadi 5-7 hari setelah gejala pertama muncul. Semua penderita yang terinfeksi menderita kesulitan pembekuan darah, dan masa inkubasi penyakit ini antara 2-21 hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us