Ini Reaksi Gubernur Papua Lukas Enembe Diminta Mundur dari Jabatannya
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Gubernur Papua Lukas Enembe, Muhammad Rifai Darus, mengatakan Gubernur Lukas mengimbau kepada sejumlah tokoh yang mendesaknya mundur atau pun digantikan pejabat yang ditunjuk pemerintah pusat, agar lebih dulu memperkaya diri atas informasi yang sahih terkait kondisi fisik gubernur, dari otoritas resmi ataupun yang berwenang.
"Gubernur Papua Lukas Enembe telah menerima sejumlah masukan dan kritik yang diberikan oleh sejumlah tokoh menyoal kondisi fisiknya," tutur dia dilansir ANTARA, Rabu (5/1/2022).
Gubernur asal Partai Demokrat itu pun berpesan agar masyarakat adat yang ada di seluruh Tanah Papua, tidak terpecah oleh agenda-agenda yang bertendensi adu domba. Dia juga mengajak kepada seluruh tokoh adat, agama, dan masyarakat yang ada di Papua untuk menjaga perdamaian dan ketenteraman.
1. Gubernur Lukas mengaku berhak atas pengobatan

Menurut Rifai, Gubernur Lukas sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pemenuhan hak atas kesehatan dengan berbagai macam cara, baik pencegahan dan penyembuhan.
"Gubernur menyayangkan narasi-narasi keliru yang masih dalam koridor hipotesis sudah dianggap sebagai sajian ilmiah oleh sekelompok orang," ujar dia.
2. Proses pengobatan Gubernur Lukas sesuai aturan perundangan

Rifai menjelaskan proses pengobatan yang dijalani Gubernur Lukas telah menempuh prosedur yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.
"Termasuk mendapat izin dari Mendagri untuk melakukan medical check-up bertepatan pada masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022," kata dia.
3. Gubernur Lukas Enembe terbuka menerima masukan

Rifai mengatakan Gubernur Enembe menganggap penyampaian pendapat yang datang dari sudut pandang setiap kelompok masyarakat Papua, akan selalu diterima dan menjadi masukan yang berharga bagi kepemimpinannya, selama koridor yang digunakan selalu dalam ruang yang sejuk, damai, dan beretika.
"Pasca-pengobatan Gubernur Lukas Enembe dari Singapura beberapa bulan yang lalu, memang telah dilakukan sejumlah penataan organisasi pada Pemerintahan Provinsi Papua yang semata-mata untuk memperkuat koordinasi dan mengakselerasi kinerja," ujar dia.
Sebelumnya, beredar kabar Gubernur Papua Lukas Enembe kembali sakit dan mengakibatkan kegaduhan birokrasi serta minusnya pelayanan publik sehingga sejumlah tokoh mendesaknya turun dan diganti oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.