Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini yang Terjadi Sebelum Peserta Cor Kaki Asal Kendeng Wafat

Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO

Tak ada yang menyangka bahwa salah satu peserta aksi cor kaki jilid 2 meregang nyawa. Petani asal Kendeng bernama Patmi menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa dinihari, 21 Maret 2017. Sebelumnya korban sempat diperiksa di Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta Pusat. Sayangnya nyawa korban tidak tertolong.

Dikutip Tempo.co, (22/3), Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammad Isnur mengatakan bahwa sebelum meninggal, Patmi sempat mengalami kesakitan di sekujur tubuh dan muntah-muntah.  Saat dibawa ke rumah sakit, Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa Patmi meninggal karena “sudden death” atau kematian yang tiba-tiba.

Sempat muntah-muntah di kamar mandi.

Default Image IDN

Kronologi bermula saat Patmi pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pada saat mandi itulah, rasa nyeri di dada dia rasakan dengan hebat. Awalnya, dia sudah diberi pertolongan pertama oleh seorang dokter bernama Herlina. Bukannya membaik rasa sakit yang dirasakan Patmi makin memburuk. Dari situlah teriakan Patmi menjadi teriakannya untuk yang terakhir kalinya.  Ismur dan para peserta lainnya benar-benar tidak menyangka bahwa Patmi akhirnya berpulang untuk selama-lamanya.

Patmi meninggal, tapi ini bukan akhir dari segalanya, petani akan terus berjuang.

Default Image IDN

Koko, aktivis dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) tak kuasa menahan tangis melihat kepergian rekannya yang bernama Patmi tersebut. Wanita yang menyemen kaki di depan Istana tersebut saat ini diduga  meninggal dunia karena serangan jantung.

Koko pun mengatakan bahwa meninggalnya Patmi bukan akhir dari segalanya. Masih banyak Patmi-Patmi lainnya yang siap berjuang dan melawan pendirian pabrik Semen di wilayah mereka. Pasalnya, mereka melihat bahwa tindakan tersebut akan merusak alam. Mereka pun meminta supaya izin pembangunan pabrik tersebut dicabut.

Jokowi perintahkan jenazah Patmi segera dikebumikan di kampung halamannya.

Default Image IDN

‎Melalui Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar jenazah wanita dua anak ini segera dipulang‎kan ke kampung halamannya.

Teten juga menjelaskan bahwa izin tambang yang ditolak oleh para demonstran adalah kewenangan dari Pemprov Jawa Tengah yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Ganjar Pranomo. Artinya, Presiden tidak ikut campur dalam membuat kewenangan tersebut.  Terkait tewasnya Patmi, pemerintah juga berjanji akan memberikan santunan kepadanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us