Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Insentif Ratusan Nakes di RS Wisma Atlet Pademangan Nunggak 7 Bulan

Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Jakarta, IDN Times - Ratusan relawan tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Pademangan Jakarta dikabarkan belum mendapatkan insentif yang dijanjikan pemerintah. Bahkan, sampai tujuh bulan lamanya.

Dikutip dari akun Instagram @mediaperawat, dalam unggahan seorang diduga nakes mengungkapkan keresahaan karena sudah tujuh bulan tidak menerima insentif nakes yang merawat pasien COVID-19.

"Sedikit cerita, ini udah lama dipendam sampai gak tahu harus lapor ke mana. Ada sekitar 100an relawan (nakes dan non-nakes) di Wisma Atlet Pademangan. Mereka yang dengan rela membaktikan dirinya pagi-siang-malam, jauh dari keluarga," tulis curhatan tersebut dikutip akun Instagram @mediaperawat, Senin (6/9/2021).

1. Sejumlah nakes miliki tanggungan keluarga

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Dia menceritakan nakes dan non-nakes di RS Wisma Atlet Pademangan beberapa memikul tanggung jawab juga sebagai kepala keluarga. Selain itu, beberapa di antaranya berasal dari luar kota dan luar pulau.

"Sampai akhirnya ada juga yang sakit dan harus diisolasi seperti pasien yang biasanya dirawatnya. Kewajiban yang dengan ikhlas ditunaikan, demi misi kemanusiaan", imbuhnya.

2. Sudah tujuh bulan belum terima insentif

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Akun tersebut juga mengungkapkan terhitung tujuh bulan sudah, mereka belum mendapatkan hak sepeser pun atas keringat dan waktu yang dibaktikan.

"Apakah bisa relawan membeli sabun menggunakan daun? Tujuh bulan itu bukan waktu yang sebentar. Di mana harus kami perjuangkan hak atas nasib teman-teman di Wisma Atlet Pademangan ini?" tulisnya.

3. Sudah lapor ke Kemenkes

Tangkap Layar - Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah dalam acara Doa Perawat untuk Negeri (Youtube.com/BaPeNa PPNI)

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Hanif Fadhillah membenarkan informasi tunggakan insentif ratusan nakes dan non-nakes di Wisma Atlet Pademangan. Namun, dia tidak merinci besaran tunggakan tersebut.

"Iya benar, kami sudah sampaikan ke Kementerian Kesehatan," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us