Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Insiden E-KTP Sudah Terjadi sejak 2014, Fadli Zon: Memalukan!

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Jakarta, IDN Times - Tercecernya ribuan keping Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang terdapat di dalam kardus ditemukan di Jalan Salabenda, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/5) menjadi perhatian.


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon, angkat suara. Menurut dia, insiden soal e-KTP kerap kali terjadi.

1. 2014 Mendagri temukan e-KTP Palsu

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Fadli membeberkan peristiwa fenomenal terkait e-KTP. Kejadian pertama terjadi pada tahun 2014. Menurutnya, tahun 2014 Mendagri Tjahjo Kumolo menemukan e-KTP palsu tak lama usai menjabat.


Ditelusuri IDN Times, tahun 2014 memang benar ditemukan e-KTP Palsu. e-KTP tersebut menurut Tjahjo berhologram buatan Tiongkok dan Prancis. Tjahjo sendiri mengklaim dugaan e-KTP palsu ini telah diketahuinya sebelum ia menjabat Menteri Dalam Negeri.

2. 2015, kata Fadli, WNA bisa dapat e-KTP dengan bayar Rp 8 juta

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Politisi partai Gerindra ini juga menyampaikan bahwa tahun 2015 Warga Negara Asing (WNA) bisa dapat e-KTP dengan mengeluarkan uang besar.


"2015 WNA bisa bayar Rp 8 juta untuk dapat e-KTP dan dokumen penting lainnya," ujar Fadli.


Melansir dari berbagai sumber, pemalsuan e-KTP ini ternyata dilakukan oleh Lin Chuan Hui, 24 tahun, warga negara Cina. Aksi pemalsuan ini terkuak ketika Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menelusurinya tahun 2015 lalu.


Lin memang terbukti membayar Rp 8 juta untuk mendapatkan dokumen-dokumen palsu seperti kartu keluarga, e-KTP, dan akta kelahiran.


2017 Pemulung temukan e-KTP yang masih berlaku

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Kejadian selanjutnya terjadi tahun 2017. "2017 ratusan e-KTP yang masih berlaku ditemukan pemulung di tempat sampah," ucap Fadli.


Kejadian benar terjadi pada bulan Maret 2017 lalu. Pasalnya, e-KTP berjumlah ratusan yang masih masih berlaku ini ditemukan oleh seorang pemulung bernama Aco dg Ngalle (60) di Kantor Disdukcapil Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.


Pihak Disdukcapil sendiri langsung mengkonfirmasi bahwa e-KTP tersebut tidak dibuang, melainkan lupa dibawa saat pindah ke kantor yang baru.


Terbaru, sebelum peristiwa tercecernya ribuan e-KTP, Fadli menyebut pada


Maret 2018 ada temuan e-KTP ganda. "Kepala bidang pemanfaatan data Dukcapil Bekasi menemukan e-KTP ganda Maret 2018," tutur dia.


Dalam penelusuran IDN Times, data e-KTP ganda di kota Bekasi ditemukan sebanyak 45.304. Pihak Dukcapil Kota Bekasi sendiri memastikan kejadian ini dapat diselesaikan terlebih menjelang Pilkada 2018.



Share
Topics
Editorial Team
Linda Juliawanti
EditorLinda Juliawanti
Follow Us