ISPA di Jabodetabek Naik 30 Persen, Dokter Anak Kebanjiran Konsultasi

Jakarta, IDN Times - Polusi udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) melonjak sebesar 30 persen.
Chief Growth Officer(CGO) Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski menerangkan, hasil studi yang dilakukan Nafas dan platform telemedicine Halodoc pada periode Juni sampai Agustus, mencatat kasus ISPA mengalami kenaikan.
"Peningkatan kosultasi kasus ISPA di Jabodetabek sebesar 33 persen pada setiap kenaikan 10 ug/m3 dari baseline PM2.5 31ug/m3 di Jabodetabek sepanjang Juni sampai Agustus 2023," ujar Piotr dalam webinar yang digelar daring, Kamis (7/9/2023) malam.
1. Konsultasi dokter anak naik 20 persen

Sementara untuk konsultasi kepada dokter anak, lanjut Piotr, mengalami kenaikan sampai 20 persen untuk kasus ISPA via telemedicine mulai minggu pertama Agustus 2023.
"Kita lihat kosultasi dokter anak juga meningkat 20 persen, paling banyak (konsultasi) batuk, dan waktu yang itu secara konsisten meningkat dalam 2 minggu pertama di bulan Agustus," katanya.
2. Polusi tinggi saat jam sekolah

Piotr juga membeberkan data kualitas udara berdasarkan jaringan sensor Nafas di Jabodetabek menunjukkan pola unik. Jika dibuat dalam per jam, maka terlihat tingkat polusi udara justru tinggi saat jam sekolah, yakni pukul 06.00 sampai 16.00 WIB.
"Artinya, potensi anak-anak terpapar polusi saat berangkat sekolah, seperti melakukan kegiatan di luar ruangan dan pulang sekolah cukup besar," imbuhnya.
3.Tangerang Selatan jadi wilayah polusi paling lama pagi hari

Piotr menambahkan, Tangerang Selatan jadi wilayah dengan kualitas udara tidak sehat berdurasi paling lama sampai pukul 12.00 WIB.
"Sementara wilayah lain bervariasi, yaitu antara pukul 08.00 sampai 09.00. Untuk itu sebaiknya aktivitas luar ruangan digantikan dengan di dalam rungan tertutama untuk balita," imbaunya.