Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Istana Ungkap Alasan Belum Copot Wamenaker Immanuel Ebenezer

Wamenaker, Immanuel Ebenezer saat mengunjungi kantor IDN Times pada Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Jihan A’liifah)
Wamenaker, Immanuel Ebenezer saat mengunjungi kantor IDN Times pada Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Jihan A’liifah)
Intinya sih...
  • Istana menunggu keputusan resmi dari KPK terkait status Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker
  • Jika terbukti bersalah, Presiden Prabowo akan segera mencari pengganti untuk posisi Wamenaker
  • Prabowo harus memecat Wamenaker jika ingin menjaga komitmen antikorupsi dan efisiensi dalam pemerintahan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi memastikan Immanuel Ebenezer saat ini masih menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker). Immanuel belum dicopot karena belum ada putusan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ya belum kan kita masih menunggu penjelasan resmi dari pihak KPK," kata dia saat dihubungi, Jumat (22/8/2025).

1. Istana akan tindaklanjuti setelah ada keputusan resmi dari KPK

Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer (instagram.com/immanuelebenezer)

Prasetyo menjelaskan soal asas praduga tak bersalah, di mana setiap orang wajib dianggap tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Setelah ada keputusan dari KPK, Istana baru akan menindaklanjutinya.

"Kan memang begitu urutannya. Kita tunggu putusan KPK. Kita mesti asas praduga tak bersalah. Kalau nanti KPK rilis hasil OTR nya ini apa terhadap yg bersangkutan, baru kita menindaklanjuti," ujar dia menegaskan.

2. Akan ada pergantian posisi Wamenaker?

WhatsApp Image 2025-03-12 at 14.32.05.jpeg
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer . (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Prasetyo memastikan, apabila Immanuel terbukti melakukan tindak pidana, maka Presiden RI, Prabowo Subianto akan segera memberhentikannya dan mencari pengganti untuk posisi Wamenaker.

"Bapak Presiden sudah dapat laporan, beliau menyampaikan bahwa itu ranah hukum, beliau hormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum dijalankan sebagaimana mestinya. Dan apabila nanti terbukti, maka akan secepatnya dilakukan pergantian," ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

3. Prabowo harus pecat Wamenaker jika komitmen antikorupsi

WhatsApp Image 2025-08-21 at 17.08.16.jpeg
21 Kendaraan Jadi Bukti OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer (IDN Times/Aryodamar)

Menanggapi pernyataan itu, jurnalis senior Budiman Tanuredjo menilai hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan Prabowo, yang mengatakan akan mengejar koruptor sampai Antartika.

“Bagi saya tidak perlu sampai terbukti. Dia sebagai Presiden langsung saja memberhentikan Noel, diberhentikan, karena sudah mencederai semangat antikorupsinya dari Presiden Prabowo,” kata Budiman dalam program Ngobrol Seru by IDN Times bersama Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis, Kamis (21/8/2025) malam.

Setelah memecat Noel, Prabowo juga sebaiknya tidak mengganti posisi Wamenaker, karena dianggap terlalu pemborosan dengan gemuknya kabinet.

“Kemudian tidak perlu diganti juga Wakil Menteri itu, karena terlalu banyak pemborosan. Itu sebagai sebuah jawaban respons Presiden terhadap kritik publik terhadap begitu banyaknya wakil menteri,” ujar dia.

Dengan begitu, langkah Prabowo bisa menuai respons positif publik atas pernyataannya selama ini soal pemberantasan korupsi dan efisiensi.

“Tapi kita tunggu juga, KPK ini kan seharusnya dia akan jumpa pers malam ini, 24 jam, tapi sampai sekarang belum terjadi jumpa pers, tapi dia menggunakan cara lain dengan memamerkan barang bukti 15 mobil dan 7 motor. Luar biasa ini. Saya rasa ini baru pertama kali KPK show off seperti ini,” ujar Budiman.

Adapun, Immanuel terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Operasi senyap ini terjadi karena dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

KPK pun menyita 22 kendaraan yang terdiri dari 15 mobil dan tujuh motor, serta ada uang yang ditemukan saat OTT, tapi belum diungkapkan jumlah pastinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us