Iwan Sumule: Pemimpin Pencitraan Kata PDIP Itu Mungkin Anies Baswedan

Jakarta, IDN Times -- Ketua Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule, menilai pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristianto, soal pemimpin banyak pencitraan ditujukan kepada bakal capres NasDem, Anies Baswedan.
Iwan menilai Anies memang memiliki elektoral cukup tinggi bahkan terus berada di top of mind (tiga teratas kandidat capres) dalam beberapa survei.
"Kalau sekarang ini, (pernyataan Hasto) mungkin ditujukan untuk Anies. Anies kan secara elektoral cukup tinggi dan suka pencitraan, tampang keren, ganteng, gelar banyak, tapi secara ideologi tidak bertemu dengan PDIP," kata Iwan dalam keterangan tertulis ke IDN Times, Kamis (20/4/2023).
1. Kriteria capres PDIP dinilai lebih mengarah ke Prabowo

Iwan melanjutkan, apa yang disampaikan Sekjen PDIP itu justru lebih mengarah kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, kriteria capres yang disebut oleh Hasto lebih menunjukkan citra Prabowo.
"Yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto justru mengarah kepada Prabowo yang sejatinya sekarang ini secara elektoral tertinggi, tidak suka pencitraan, selalu orisinal dalam penampilannya di muka publik," ujar Iwan.
2. Gerindra-PDIP disebut punya kemiripan

Iwan juga menilai ada kemiripan antara PDIP dan Gerindra dalam hal ideologi. Menurutnya, keduanya memiliki ideologi marhaenisme yang menggambarkan penguasaan akan alat produksi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Prabowo secara ideologi sangat kokoh, pemimpin visioner, pemimpin yang mumpuni yang punya kemampuan profesional," tuturnya.
3. Hasto sebut tak ingin pemimpin modal pencitraan

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak memerlukan pemimpin yang hanya modal pencitraan.
Megawati, kata Hasto, sedang mempersiapkan calon presiden (capres) yang kokoh secara ideologi dan merupakan pemimpin visioner.
"Yang dicari oleh Bu Megawati dan dipersiapkan oleh Bu Mega itu pemimpin yang kokoh secara ideologi, pemimpin yang visioner, pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang punya kemampuan profesional, tetapi sekaligus memahami kehendak rakyat," ujar Hasto di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
"Kami sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya basisnya elektoral, pencitraan. Yang diperlukan itu bukan sosok yang dari tampangnya keren, ganteng, punya visi, gelarnya banyak," sambungnya Hasto.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times.