Jabodetabek Dikepung Banjir, DPR Minta Pemda Sigap Bantu Warga

- Wilayah Jabodetabek terdampak banjir akibat hujan deras
- Pemerintah daerah diminta untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir
- BNPB mulai melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta pemerintah daerah untuk bergerak cepat membantu masyarakat terdampak banjir.
Sejumlah wilayah di Jabodetabek terdampak banjir sejak Senin (3/3/2025). Hujan deras yang mengguyur area Jabodetabek memicu meluapnya sungai hingga merendam berbagai area permukiman, seperti di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Sedikitnya 105 RT di Jakarta terendam banjir, bahkan ketinggian air ada yang mencapai hingga 5 meter. Petugas terus melakukan evakuasi warga seperti di Kelurahan Rawajati, Pancoran, di mana air banjir mencapai 3 meter.
Cucun meminta agar petugas gabungan memastikan evakuasi terus dilakukan secara menyeluruh.
“Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya yang kebanjiran untuk tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan serta kenyamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” kata dia, Rabu (5/3/2025).
1. Semua stakeholder harus gerak cepat untuk mitigasi dan tangani bencana

Cucun meminta seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah di Jabodetabek, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), BPBD, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), Basarnas, maupun TNI/Polri bersinergi mengatasi bencana banjir, terutama di Jakarta dan Bekasi karena banjir diperparah akibat banjir kiriman.
“Semua stakeholder harus bergerak cepat. Baik mitigasi maupun penanganan bencana harus dilakukan dengan maksimal, analisis semakin diefektifkan untuk mengantisipasi banjir semakin besar di Jakarta dan sekitarnya,” kata Cucun.
Dia juga meminta pemerintah pusat segera memberikan bantuan kepada daerah yang wilayahnya terdampak banjir parah. Cucun mengingatkan peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberi bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.
“Segera salurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang dan sekitarnya,” ungkapnya.
2. Pemda harus waspadai dampak bencana banjir

Cucun mengatakan, penanggulangan cuaca ekstrem perlu dilakukan secara berkesinambungan. Apalagi BMKG memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025 di sejumlah wilayah Indonesia.
“Pemerintah daerah harus bersiap dan mewaspadai dampak bencana banjir di wilayahnya masing-masing, khususnya dalam memberi penyelamatan kepada warga,” tutur dia.
3. BNPB lakukan modifikasi cuaca

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, BNPB mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jadebotabek.
"OMC menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP. Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) diharapkan dapat dilakukan di area target," ujar dia.
Operasi modifikasi cuaca dilakukan dalam tiga sorti. Sorti pertama dimulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Sorti kedua, pukul 17.30 WIB hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB. Penyemaian 1 ton NaCl setiap sorti akan dilakukan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki," tutur dia.