Jakarta Peringkat 18 Kota Bahagia Dunia, Pramono: Gubernurnya Bahagia

- Pramono mengatakan peringkat tersebut membuktikan masih adanya semangat kebersamaan dan gotong royong yang dilakukan warga Jakarta saat terjadi musibah.
- Pramono mengatakan usai aksi unjuk rasa di Jakarta yang merusak fasilitas publik, Jakarta bisa menggelar Car Free Day dalam beberapa pekan bahkan kegiatan half Marathon.
- Diketahui dalam laporan terbaru Time Out bertajuk The 20 Happiest Cities in the World 2025, Jakarta menempati peringkat ke-18 sebagai salah satu kota paling bahagia
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi hasil survei internasional Time Out yang menempatkan Jakarta sebagai kota paling bahagia ke-18 di dunia setelah Hanoi, Vietnam.
"Saya enggak tahu mungkin yang survei Time Out itu tahu gubernurnya suka bahagia sehingga surveinya menjadi bahagia," ujar Pramono, Senin (13/10/2025).
1. Semangat kebersamaan dan gotong royong saat musibah

Pramono mengatakan peringkat tersebut membuktikan masih adanya semangat kebersamaan dan gotong royong yang dilakukan warga Jakarta saat terjadi musibah.
"Kebersamaan itu menjadi kata kunci, dan alhamdulillah sekarang ini hampir semua, kehidupan masyarakat sudah berjalan normal," katanya.
2. Masyarakat Jakarta ingin bahagia

Pramono mengatakan usai aksi unjuk rasa di Jakarta yang merusak fasilitas publik, Jakarta bisa menggelar Car Free Day dalam beberapa pekan bahkan kegiatan half Marathon.
"Ini menunjukkan bahwa Jakarta dalam hal urusan kebahagiaan memang masyarakatnya semuanya pingin bahagia, termasuk kalian semua," katanya.
3. Jakarta peringkat ke-18 kota bahagia

Diketahui dalam laporan terbaru Time Out bertajuk The 20 Happiest Cities in the World 2025, Jakarta menempati peringkat ke-18 sebagai salah satu kota paling bahagia di dunia.
Peringkat ini disusun berdasarkan hasil survei terhadap lebih dari 18 ribu penduduk di berbagai kota dunia. Para responden diminta menilai tingkat kebahagiaan mereka terhadap lingkungan tempat tinggal, mulai dari rasa komunitas, ruang hijau, seni dan budaya, hingga kualitas hidup sehari-hari.
Editor perjalanan Time Out, Grace Beard, menjelaskan bahwa survei tersebut menilai lima indikator utama: seberapa bahagia warga di kota mereka, apakah mereka merasa lebih bahagia dibanding tempat lain, kebahagiaan masyarakat secara umum, rasa bahagia dalam aktivitas sehari-hari, dan apakah tingkat kebahagiaan di kota tersebut meningkat dalam beberapa waktu terakhir.