Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jimly Asshidiqie Sebut Prabowo Concern Terhadap Antikorupsi

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie ketika berbincang di program Real Talk by Uni Lubis di studio IDN Times. (IDN Times/Athif Aiman)

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, mengungkapkan Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap isu anti-korupsi, dalam persiapan kepemimpinannya yang akan datang.

"Itu sering di pidatonya (Prabowo Subianto) menyebut itu. Jadi komitmen kepala negara sudah kayak gitu, tinggal dijabarkan. Saya juga beberapa kali membahas itu juga, bagaimana sistem building untuk menanggulangi problem akut korupsi," tutur Jimly dalam program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, di Studio IDN, Jakarta, Kamis (4/10/2024).

Lebih lanjut, Jimly Asshiddiqie menekankan pentingnya pendekatan pencegahan dalam memerangi korupsi, bukan hanya penindakan.

“Bukan hanya penindakan, tapi juga pencegahan. Dari hulu ke hilir," kata bapak dari politikus Partai Gerindra, Robby Ferliansyah Ashiddiqie itu.

Hal ini, kata Jimly, menunjukkan komitmen Prabowo untuk membangun sistem yang lebih transparan dan akuntabel, di mana kualitas perencanaan serta pengawasan anggaran menjadi kunci dalam menghindari kerugian negara.

1. Membangun sistem berkelanjutan

Mantan Ketua MK yang juga Pakar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie saat hadir di kantor IDN HQ pada Kamis (3/10/2024). (IDN Times/Athif Aiman)

Pakar hukum tata negara itu juga menyatakan untuk mencapai tujuan anti-korupsi, diperlukan sistem yang berkelanjutan, mulai dari perencanaan hingga penegakan hukum.

“The quality of planning itu menentukan the quality of spending,” ujar Jimly.

Jimly menekankan pencegahan korupsi harus dimulai dari hulu, yakni bagaimana anggaran disusun dan diawasi dengan ketat oleh lembaga-lembaga terkait seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain itu, Jimly mengusulkan, solusi terhadap masalah korupsi tidak selalu harus melalui proses hukum yang panjang dan melelahkan.

“Sehingga beban penegakan hukum itu berkurang, dan beban penjara juga bisa kita kurangi,” katanya.

Dengan pendekatan ini, kata Jimly, diharapkan kerugian negara dapat diminimalisir dan dikembalikan dengan cara administrasi yang efektif.

2. Jimly sebut di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia siap jadi pemain global

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie ketika berbincang di program Real Talk by Uni Lubis di studio IDN Times. (IDN Times/Athif Aiman)

Mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu mengatakan di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia seharusnya sudah siap menjadi pemain global.

"Karena itu Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, saya rasa memang sudah saatnya ya jadi global player," ujar dia.

Selain itu, Jimly menuturkan, sebelum Prabowo dilantik, semua kepala negara di dunia telah mengakui Prabowo sebagai presiden terpilih. Mereka memperlakukan bukan sekadar sebagai menteri, tetapi sebagai pemimpin negara yang sah.

3. Jokowi diprediksi tak bisa cawe-cawe pemerintahan Prabowo

Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat ditemui usai upacara penurunan bendera di Istana Garuda IKN pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Ilman Nafi’an)

Jimly juga mengaku yakin Jokowi tidak akan bisa cawe-cawe pemerintahan Prabowo usai purnatugas pada 20 Oktober mendatang. Sebab, Prabowo memiliki bacaan lengkap tentang suatu masalah. 

"Ya, karena dia orang yang mengerti masalah dan tahu gejolak dunia sekarang, dan apa yang harus dilakukan oleh Indonesia. Dia mengerti masalah gitu. Maka dia bayangkan yang memberi dukungan staf kepada dia, orang-orang yang persepsinya juga sama kayak dia gitu," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Via Marchellinda Gunanto
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us