Jokowi Larang Pengungsi Erupsi Gunung Ruang Kembali ke Rumah
- Presiden Jokowi larang pengungsi kembali ke rumahnya karena area terlalu berbahaya.
- Jokowi perintahkan Menteri ATR/BPN urus relokasi warga dan identifikasi bangunan rusak.
- Ada 12 ribu penduduk yang perlu dievakuasi akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melarang pengungsi terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali ke rumahnya. Larangan dikeluarkan karena area itu terlalu berbahaya buat dihuni warga.
Hal itu Jokowi sampaikan saat memimpin rapat terbatas membahas mengenai penanggulangan pengungsi korban erupsi Gunung Ruang di Istana Merdeka, Jakarta.
"Karena tata ruang yang ada, mereka tidak boleh kembali ke tempat asal, sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat," ujar Jokowi, Jumat (3/5/2024).
1. Jokowi perintahkan AHY urus relokasi warga
Dalam rapat tersebut, Jokowi memerintahkan Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengurus proses relokasi warga. Jokowi mengatakan, sudah ada data warga yang bersedia direlokasi.
"Saya rasa telah dilakukan pendataan penduduk yang bersedia direlokasi, kemudian pastikan bahwa lokasi yang dituju sudah clear and clean. Ini nanti Pak Menteri ATR di lapangan dilihat betul, kemudian juga pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur serta skema bantuan selama relokasi," kata dia.
2. Perlu adanya identifikasi bangunan yang rusak
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta data identifikasi bangunan yang rusak akibat erupsi Gunung Ruang.
"Yang paling penting identifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak, entah itu sekolah, rumah sakit atau jembatan dan evakuasi yang kira-kira dibutuhkan," ucap dia.
3. Ada 12 ribu warga terdampak
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan, ada 12 ribu penduduk yang perlu dievakuasi akibat erupsi Gunung Ruang.
"Sejak 16 April hingga 30 April, telah terjadi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang berdampak pada kurang lebih 9 ribu pengungsi dan kurang lebih 12 ribu penduduk yang perlu kita evakuasikan, juga adanya penutupan bandara," imbuhnya.
