Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Segera Umumkan Status Pandemik COVID-19 Jadi Endemik

Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo segera mengumumkan status pandemik COVID-19 menjadi endemik. Budi mengaku sudah memberikan data terkait kondisi pandemik COVID-19 terkini ke Presiden Jokowi.

"Nanti presiden umumin terserah beliau, tadi baru update dulu ke Pak Presiden mengenai kondisi pandemik seperti apa sekarang," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Meski demikian, Budi enggan membeberkan kapan Jokowi akan menyampaikan pengumuman tersebut.

1. Virus COVID-19 tidak hilang

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Budi menerangkan meski status endemik diumumkan nanti, bukan berarti virus COVID-19 dinyatakan hilang. Status endemik itu dibuat karena dianggap pemerintah dan masyarakat sudah bisa mengatasi virus COVID-19.

"Yang pertama memang virus tidak hilang, tetap ada. Jadi kita harus belajar hidup dengan virus ini, sama halnya dengan ktia belajar hidup dengan penyakit menular lainnya, misalnya malaria, demam berdarah, TBC. Itu kan semuanya masih ada," kata dia.

2. Fasilitas kesehatan sudah siap dalam menangani COVID-19

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Dalam kesempatan itu, Budi menyebut fasilitas kesehatan juga sudah siap dalam menangani virus COVID-19. Mulai dari cara penanganan hingga obat yang harus diberikan.

"Rapid test antigen sekarang sudah ada, test genomik sudah ada, itu bisa dipakai, lalu kalau misalnya kita sakit mengukur suhu pakai termometer, kemudian bisa dicatat, sehingga tahu bagaimana surveillance-nya atau cara mendeteksinya," ucap dia.

3. Sudah ada vaksinnya

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, kata Budi, vaksin COVID-19 juga sudah ada. Sehingga, kondisinya sudah jauh berbeda ketika virus COVID-19 pertama kali muncul.

"Dulu pas pandemik kita baru punya satu perusahaan vaksin. Sekarang kita suda punya 3 perusahaan vaksin," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us