Jubir Kawendra Tinggalkan Sandiaga, Pilih Tetap Setia pada Prabowo

Jakarta, IDN Times - Keputusan eks Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, hengkang dari partai berlambang garuda itu membuat juru bicaranya, Kawendra Lukistian, kecewa. Sebab, Sandi sudah bersama Gerindra selama delapan tahun.
Sandiaga dikenal di dunia politik lantaran ikut dibesarkan Partai Gerindra. Maka, Kawendra kemudian memilih ikut pamit dari posisi sebagai juru bicara Sandi, dan memilih tetap bergabung di Gerindra.
"Hari ini melalui unggahan media sosialnya, juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra, menyatakan pamit undur sebagai jubir Sandi. Kawendra diketahui sudah empat tahun menjadi juru bicara Sandi," demikian keterangan tertulis dari Partai Gerindra yang dikutip Senin (1/5/2023).
Alih-alih keluar dari Gerindra, Kawendra memilih tetap bersama sang ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto. "Delapan hari lalu, delapan tahun bersama Partai Gerindra, Bang Sandi pamit undur diri. Hari ini setelah empat tahun bertugas, saya juga pamit undur diri. Tapi izinkan saya untuk tetap berjuang bersama Pak Prabowo dan Gerindra," kata Kawendra, seperti dikutip dari akun media sosialnya.
Ia mengaku sedih dan kecewa dengan keputusan Sandiaga keluar dari Gerindra. Apalagi dalam surat pengunduran dirinya, Sandi mengaku hengkang dari Gerindra lantaran ingin bergabung menjadi kader partai lain, meski tak disebut partai mana yang dijadikan pelabuhan terbarunya.
"Kalau ditanya sedih dan kecewa, tentu ada. Tapi, keputusan dan langkah telah diambil oleh Bang Sandi, saya hanya bisa menghargai keputusan tersebut," kata pria yang kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra itu.
Lalu, bagaimana nasib Sandiaga saat ini? Kapan ia akan resmi bergabung Partai Persatuan Pembangunan (PPP)?
1. Pilihan politik masing-masing kader tak selalu sama

Lebih lanjut, meski sudah bersama di Gerindra selama empat tahun, Kawendra bisa menghargai keputusan Sandi. Ia menyadari pilihan politik masing-masing orang bisa jadi bakal berbeda di tengah jalan.
"Ternyata memang ada saatnya kita harus memilih jalan perjuangan politik yang kita yakini masing-masing tanpa harus ada rasa benci. Doa saya semoga Bang Sandi selalu sehat di mana pun berada," kata dia.
Kawendra pun mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga karena telah diberi kesempatan untuk menjadi jubirnya selama empat tahun terakhir. Dia memilih tetap berada di Gerindra lantaran percaya bisa mewujudkan Indonesia maju, adil, makmur dan sejahtera.
Kawendra mengenal Sandiaga karena ikut mendirikan Sahabat Sandiaga Uno jelang Pilkada DKI 2017. Ia juga sempat mengemban tugas sebagai jubir dan juru kampanye nasional Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019.
2. Sandiaga Uno belum resmi gabung PPP

Sementara, menurut Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, Sandiaga belum bergabung ke partai berlambang ka'bah itu. Pria yang akrab disapa Rommy itu menyebut Sandi tidak dalam posisi terburu-buru masuk PPP meski ia sudah resmi hengkang dari Gerindra.
"Ketika Beliau menyampaikan surat pengunduran diri pun, Beliau juga menyampaikan itu ke Pak Mardiono satu hari sebelumnya. Keesokan harinya kan dia menyerahkan surat pengunduran diri itu," ujar Rommy di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.
Ia pun meminta publik bersabar terkait jadi atau tidak Sandiaga bergabung PPP. "Kita tunggu waktu yang tepat. Tapi, saya kira di bulan Syawal ini akan ada pergerakan-pergerakan yang lebih kongkrit," katanya.
Rommy menambahkan PPP bersedia dengan tangan terbuka dan kapan pun untuk menerima Sandiaga. "Soal waktunya kapan yang pas, itu sepenuhnya ada di tangan Bang Sandi," tutur dia.
3. PPP tetap akan berkoalisi dengan PDIP, tanpa atau dengan Sandiaga Uno

Lebih lanjut, kata Rommy, PPP tetap akan mendukung Ganjar dan berkoalisi dengan PDIP tanpa atau dengan keberadaan Sandiaga. Artinya, Sandi bukan menjadi faktor penentu alasan PPP berkoalisi dengan PDIP.
"Bahkan, terlepas dari soal isu cawapres atau tidak. Kenapa? Karena kemarin dalam pertemuan tertutup PDIP dan PPP, kita sepakat bekerja sama lantaran punya sejarah kebersamaan yang panjang. Bahkan, Wakil Gubernur yang kini mendampingi Mas Ganjar, itu kan kader PPP," tutur dia.
Rommy menambahkan pondasi kerja sama PPP dan PDIP bukan sekadar membahas capres dan cawapres. Namun, yang menjadi fokus yakni membangun koalisi nasionalis-relijius.
"Bonding itu yang kemarin coba dibangun, makanya kami mengukuhkan kerja sama politik dengan PDIP. Sekarang, tinggal figur nasionalis relijius ini juga tercermin dalam dwi tunggal," katanya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times.