Kapal yang Tenggelam di Lamongan Hampir Pasti Van der Wijck
Lamongan, IDN Times - Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho menyebut bahwa kapal yang ditemukan di utara Lamongan hampir bisa dipastikan sebagai kapal Van der Wijck yang tenggelam pada tahun 1936 silam. Kesimpulan itu diambil setelah mereka melakukan pengamatan foto dan juga video saat eksplorasi kapal Van der Wijck tahap kedua.
1. Eksplorasi bangkai Kapal Van der Wijck tahap kedua berakhir
Tim BPCB Jatim dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan sendiri melakukan eksplorasi bangkai Kapal Van der Wijck tahap kedua pada tanggal 14 dan 16 Oktober 2021 lalu. Mereka berhasil mengamati posisi kapal Van der Wijck. Kondisi kapal karam dalam keadaan miring.
"Ya ini analisis secara pribadi saya menyakini 75 persen kapal yang barusan kita eksplorasi itu adalah kapal Van der Wijck," kata Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho usai menggelar paparan hasil eksplorasi di gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021).
2. Masyarakat setempat meyakini bahwa kapal tersebut adalah kapal Van der Wijck
Selain didukung dengan hasil foto penampakan bangkai kapal Van der Wijck yang berhasil diabadikan, bukti lain yang menunjukkan bahwa kapal itu adalah kapal Van der Wijck adalah keterangan dari masyarakat lokal atau nelayan.
"Kita akui tidak mudah menemukan titik lokasi bangkai kapal Van der Wijck ini di tengah laut. Tapi sekali lagi, lokasi itu menurut cerita masyarakat lokal adalah kawasan yang dikeramatkan dan diyakini sebagai lokasi kapal orang Belanda yang tenggelam," jelasnya.
3. Dibutuhkan dukungan semua pihak untuk bisa memastikan kapal yang ditemukan adalah Van der Wijck
Meski begitu, namun Wicaksono masih membutuhkan kajian dan juga penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa kapal yang ditemukan itu adalah kapal Van der Wijck. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari semua pihak baik TNI, Polairud dan juga pemerintah pusat.
"Sementara hasil eksplorasi bangkai Kapal Van der Wijck tahap kedua ini, setelah dipresentasikan di hadapan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, tim arkeolog BPCB Jatim juga akan menyampaikan temuan dan hasil ini ke Kementerian Pariwisata," pungkasnya.
