Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Demo Indonesia Gelap Lagi? Puncak Aksi Digelar 20 Februari

@jackjackparrr (on twitter)
Intinya sih...
  • Mahasiswa BEM SI akan kembali aksi pada Kamis (20/2/2025) untuk memanfaatkan momen pelantikan 481 kepala daerah terpilih di Istana Kepresidenan.
  • Tuntutan mahasiswa termasuk mencabut Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran dan menemui Presiden Prabowo Subianto atau Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Jakarta, IDN Times - Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Herianto, mengatakan, tak ada aksi demonstrasi 'Indonesia Gelap' pada 18-19 Februari di Jakarta. Lantas berbagai spekulasi pun muncul tentang kapan demo Indonesia Gelap lagi? Jawabannya, Massa dari BEM SI akan kembali melanjutkan aksi pada Kamis (20/2/2025). Mereka ingin memanfaatkan momen pelantikan 481 kepala daerah terpilih di Istana Kepresidenan. 

"Tidak ada aksi dari BEM SI hari ini. Hari ini dimaksimalkan oleh teman-teman mahasiswa untuk konsolidasi di internal kampus. Kami baru lakukan aksi lagi di hari Kamis," ujar Herianto kepada IDN Times, Selasa (18/2/2025).

Para mahasiswa akan melakukan teknis di lapangan pada Rabu malam. Puncak aksi direncanakan bakal digelar di Istana Kepresidenan. 

"Kami memang ingin mengambil momentum itu (pelantikan kepala daerah secara serentak). Kami mau menegaskan bahwa kepala-kepala daerah itu memiliki beban dan tanggung jawab yang harus segera dijalankan untuk menyejahterakan rakyatnya melalui kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat," kata dia. 

Sedangkan, aksi demo 'Indonesia Gelap' tetap digelar di sejumlah daerah yang belum melakukan demonstrasi pada Senin kemarin. Namun, ia tak menyebut daerah mana saja yang tetap menggelar aksi pada hari ini dan esok. 

1. Indonesia gelap adalah lawan dari visi Indonesia emas 2045

Tagar yang sedang ramai di perbincangkan (x.com/vendie7)

Saat berbincang dengan IDN Times di program 'Ngobrol Seru,' Herianto menjelaskan arti Indonesia Gelap yang menggambarkan visi Indonesia Emas 20245 sulit tercapai bila keadaan Indonesia seperti saat ini.

"Simbol gelap ini juga menjadi gambaran ada sejumlah kasus-kasus korupsi yang belum ada titik terangnya bagi masyarakat," kata Herianto. 

Salah satu tuntutan dari mahasiswa yakni agar Prabowo mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Sebab, implementasi Inpres tersebut, kata Herianto, berdampak langsung kepada masyarakat dan mahasiswa. 

"Pemangkasan anggaran itu berdampak ke sektor pendidikan. Itu disampaikan ketika dilakukan raker antara Kementerian Pendidikan Tinggi Sainstek dengan DPR. Setelah masyarakat protes, pihak Istana dan DPR menyatakan sebaliknya," kata dia. 

Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah menjamin tidak akan memangkas anggaran di sektor pendidikan. Meski begitu, kata Herianto, mahasiswa tidak langsung percaya. Mereka memilih tetap turun ke jalan mengkritik kebijakan pemerintah yang kurang tepat. 

"Karena kan dari kasus-kasus sebelumnya, pemerintah suka nge-prank masyarakat," katan dia.

2. Mahasiswa berharap ditemui Prabowo di puncak aksi demo Indonesia Gelap

Koordinator Aliansi Nasional BEM Seluruh Indonesia, Herianto ketika berbincang di program Ngobrol Seru IDN Times. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Herianto mengatakan, salah satu harapan mahasiswa ketika menggelar demonstrasi 'Indonesia Gelap' adalah bisa menemui Presiden Prabowo Subianto.

Namun, kata Herianto, bukan berarti mahasiswa diajak masuk ke dalam Istana Kepresidenan, melainkan Prabowo atau Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menemui demonstran di luar Istana. 

"Harapan kami karena ini bermuara di kepemimpinan Prabowo-Gibran, Prabowo atau Gibran menemui massa aksi," ujar dia. 

"Ini bukan kami yang diajak masuk ke dalam (Istana Kepresidenan) ya. Tapi mereka yang keluar menemui kami di lapangan," kata dia.

Mahasiswa dari Universitas Mataram itu mengatakan, bila mahasiswa hanya diajak berdialog di dalam Istana, unjuk rasa yang digelar tak ada artinya. Hal itu tidak lebih dari sekadar audiensi. 

"Kan yang diminta oleh masyarakat adalah bagaimana keberpihakan dari pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Kan yang diinginkan oleh mahasiswa sederhana. Mereka mengajukan tuntutan sambil membawa kajian," tutur Herianto. 

Kemudian, kata Herianto, harus ada kesepakatan secara tertulis (MoU), tuntutan mana saja yang bakal dipenuhi. "Selesai, tidak ada permasalahan," ujar dia.

Herianto menyebut alasan demonstrasi berujung dengan konflik, sebab tuntutan mahasiswa tak pernah didengarkan pemerintah. 

3. Istana bantah situasi Indonesia saat ini alami kegelapan

Mahasiswa di Padang demo pemerintahan Prabowo (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Sementara, aksi demo mahasiswa pada Senin kemarin ditanggapi oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. Menurutnya, penggunaan tagar Indonesia Gelap dinilai tidak tepat. Bahkan, Prasetyo meminta agar mahasiswa tidak membelokan apa yang sedang terjadi di Indonesia. 

"Itu kan namanya kebebasan berekspresi. Tapi, tolong sekali lagi jangan membelokan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak seperti itu. Mana ada Indonesia gelap gitu lho," ujar Prasetyo pada hari ini di Istana Kepresidenan. 

Alih-alih menggunakan tagar Indonesia Gelap, seharusnya yang digaungkan adalah Indonesia Bangkit. Seluruh elemen bangsa Indonesia harus menanamkan sikap optisme untuk negara. 

Ia pun mendorong agar mahasiswa memberikan kesempatan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memerintah hingga lima tahun ke depan. Apalagi usia pemerintahan ini baru berjalan kurang dari enam bulan. 

"Bahwa itu belum bisa menyenangkan sebuah pihak, mungkin ada pihak pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu hal yang biasa," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Mohamad Aria
3+
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us