Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Polio-TBC Naik, Jokowi: Harus Mawas Diri Seluruh Dunia Wabah

Presiden Jokowi meninjau posyandu di Cipete, Jakarta Selatan (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Presiden Jokowi mengingatkan kenaikan kasus polio dan TBC di Indonesia serta negara lain.
  • Jokowi meminta jajarannya untuk meningkatkan vaksinasi TBC dan polio, terutama di daerah dengan angka vaksinasi rendah.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara soal naiknya angka polio dan TBC di Indonesia. Menurutnya, kasus polio dan TBC di sejumlah negara juga mengalami kenaikan.

"Ya, kita harus mawas diri, bahwa saat ini di seluruh dunia outbreak (wabah) polio itu terjadi lagi, TBC juga naik," ujar Jokowi di Jayapura, Selasa (23/7/2024).

1. Jokowi ingin gencarkan vaksin

Presiden Jokowi meninjau posyandu di Cipete, Jakarta Selatan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta jajarannya menggencarkan vaksin TBC dan polio. Khususnya di daerah yang angka vaksinasinya masih rendah.

"Kemenkes, Dinkes dikerahkan semuanya agar semuanya sudah mendapatkan vaksin polio anak-anak kita sehingga tidak terjadi lumpuh layu," kata dia.

2. Ada kenaikan angka TBC

Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada kenaikan angka TBC di Indonesia. Pada tahun 2022, kasus TBC sebanyak 724 ribu. Kemudian pada tahun 2023, ditemukan kasus TBC sebanyak 809 ribu.

"Sebelum pandemik, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45 persen dari estimasi. Jadi masih banyak kasus yang belum ditemukan atau belum dilaporkan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Imran Pambudi.

3. Kemenkes lakukan perbaikan sistem deteksi

ilustrasi rontgen dada pasien TBC (freepik.com/freepik)

Imran mengatakan, Kemenkes juga melakukan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan agar data menjadi real time sehingga data temuan kasus baru menjadi lebih akurat.

“Hasilnya, dari 60 persen kasus yang tadinya tidak temukan, saat ini hanya 32 persen kasus yang belum ditemukan. Oleh karena itu, laporan atau notifikasi kasus juga menjadi lebih baik karena menemukan lebih banyak sesuai angka perkiraan yang diberikan WHO,” ucap Imran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us