Kemdiktisaintek Siap Gandeng Dosen-Diaspora untuk Riset Masalah Haji

- Kemdiktisaintek siap berkolaborasi dalam pengembangan teknologi, riset, dan literasi terkait penyelenggaraan haji
- Kolaborasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji yang diberikan oleh negara agar dapat dinikmati secara optimal oleh masyarakat
- Implementasi kolaborasi dengan gandeng Diaspora Indonesia di Arab Saudi untuk kontribusi dalam mengatasi permasalahan haji di Indonesia
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengungkapkan, siap berkolaborasi dalam pengembangan teknologi, riset, optimalisasi biaya, pengembangan infrastruktur dan literasi terkait penyelenggaraan umrah dan haji.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto. Dia menjelaskan, kolaborasi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji yang diberikan oleh negara, sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh masyarakat.
“Indonesia memiliki ratusan ribu dosen, jadi kami tertarik juga untuk melakukan riset-riset haji. Kami ingin berkontribusi. Kampus-kampus juga siap," ujar Brian, dikutip Rabu (12/3/2025).
1. Pemanfaatan kerja sama dengan kampus di Arab Saudi

Dia mengatakan, ada upaya mencanangkan kerja sama dengan kampus di Arab Saudi untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan pelayanan haji jemaah Indonesia.
“Kita juga bisa memanfaatkan dana penelitian dari perguruan tinggi luar negeri yang bekerja sama dengan Kemdiktisaintek,” ungkap Brian.
2. Gandeng diaspora Indonesia yang ada di Arab Saudi

Sebagai bentuk implementasi dari diskusi yang dilakukan oleh Mendiktisaintek dengan Diaspora Indonesia pada 22 Februari 2025, Brian akan menggandeng Diaspora Indonesia yang ada di Arab Saudi, untuk kontribusi dalam mengatasi permasalahan haji di Indonesia.
3. Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji untuk atasi penyimpangan

Selain itu, menjawab tantangan yang dihadapi oleh Badan Penyelenggara Haji, saat ini sedang ada revisi Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji dan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji. Revisi ini dilakukan untuk mengatasi inefisiensi dan penyimpangan dalam penyelenggaraan haji.
“Kami berharap manajemen haji dan umrah dapat dikelola bersama dengan Kemdiktisaintek,” kata Wakil Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak.