Kemenag Bakal Evaluasi Kepala MAN 2 Kota Bekasi Gegara Didemo Siswa

- Kemenag akan evaluasi kinerja Kepala MAN 2 Bekasi setelah ratusan siswa demonstrasi
- Demonstrasi siswa dianggap sebagai bentuk aspirasi dan tuntutan hak mereka
- Kepala MAN 2 Bekasi siap dievaluasi dan dimutasi terkait peristiwa tersebut
Bekasi, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) bakal mengevaluasi kinerja Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bekasi, Nina Indriana imbas ratusan siswanya menggelar demontrasi pada Senin (18/2/2025) pagi.
Kasie Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal menjelaskan, aksi demontrasi itu merupakan bentuk aspirasi siswa yang menuntut haknya.
"Adik-adik kita atau anak-anak kita sangat luar biasa. Menyuarakan hak-haknya sebagai warga negaranya, menyampaikan aspirasi langsung ke kepala madrasah," katanya kepada jurnalis, Selasa (18/2/2025).
1. Bakal melakukan evaluasi

Agung menjelaskan, dirinya juga telah mendengarkan langsung klarifikasi dari Nina terkait peristiwa demontrasi tersebut.
Dia juga menjelaskan, peristiwa tersebut juga menjadi catatan Kemenag dan Kepala MAN akan dilakukan evaluasi hingga ke tingkat Jawa Barat.
"Jadi sikap Kementerian Agama mungkin ini akan menjadi catatan. Jadi catatan di tataran pemimpinan itu yang akan dilakukan nanti mungkin bisa dilakukan evaluasi," jelasnya.
2. Kepala MAN siap dimutasi

Sementara, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bekasi, Nina Indriana mengatakan pihaknya juga siap untuk dievaluasi terkait adanya aksi demontrasi para siswa.
Nina juga mengatakan siap untuk dilakukan mutasi setelah peristiwa tersebut.
"Karena dimanapun kita harus siap. Namanya ASN ya. Tidak masalah (kalau dipindahkan)," jelas Nina.
3. Siswa tuntut transparansi anggaran

Sebelumnya, ratusan siswa MAN 2 Kota Bekasi menggelar aksi demonstrasi saat pelaksanaan apel di sekolah pada Senin (17/2/2025) pagi. Aksi demontrasi itu juga viral di media sosial.
Siswa MAN 2 berinisial J, menjelaskan aksi itu merupakan bentuk kekecewaannya terhadap kepala sekolah karena dinilai tidak transparan dalam mengelola anggaran.
"Aksi ini sebagai bentuk protes kami agar sekolah transparan mengelola anggaran dan memperbaikan fasilitas," katanya saat dikonfirmasi jurnalis, Senin.