KemenPPPA Sampaikan Pernyataan soal Kemiskinan di Sidang CSW PBB

Jakarta, IDN Times - Ketua Delegasi Republik Indonesia yang merupakan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N. Rosalin, menyampaikan pernyataan nasional dalam sesi diskusi umum sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-68, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam kesempatan tersebut, Lenny memaparkan tiga poin penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Secara global, tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) satu terkait pengentasan kemiskinan belum berjalan optimal, yang berdampak besar, terutama pada perempuan.
"Lebih dari 383 juta perempuan dan anak perempuan masih terjebak dalam garis kemiskinan dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar per hari," ujar Lenny, dikutip Senin (18/3/2024).
1. Akui dampak positif penghapusan kemiskinan

Lenny menekankan perlunya Negara Anggota, CSW, dan PBB untuk terus mendorong penempatan perempuan sebagai pusat agenda pemberantasan kemiskinan dan mengakui dampak positifnya.
Di Indonesia, perempuan menduduki posisi strategis di berbagai kementerian, yang turut memberikan kontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan di negara tersebut.
“Sinergi dan kinerja kementerian-kementerian tersebut memberikan kontribusi langsung terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia,” kata Lenny.
2. Perlunya perampingan institusi

Selain itu, perampingan institusi juga diperlukan untuk mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan pengentasan kemiskinan secara lebih efektif.
Lenny juga menggarisbawahi pentingnya mengembangkan mekanisme inovatif untuk mendanai upaya pengentasan kemiskinan, yang memberikan manfaat bagi perempuan.
Indonesia mempromosikan investasi sektor swasta dalam pemberdayaan perempuan secara ekonomi dan sosial, yang terbukti efektif mengurangi kemiskinan dan memberdayakan perempuan.
3. Pentingnya keberlanjutan isu pemberdayaan perempuan

Lenny juga menyoroti pentingnya keberlanjutan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam kerangka PBB, serta perlunya dukungan yang berkelanjutan terutama bagi perempuan yang hidup dalam kemiskinan.
“Indonesia akan terus memperkuat kolaborasi di tingkat global dalam agenda pemberdayaan perempuan dan pemberantasan kemiskinan. Jika Anda memiliki keyakinan yang sama bahwa kedua agenda ini merupakan hal yang penting, tidak dapat dipisahkan, dan saling terkait, maka Indonesia adalah mitra Anda,” kata Lenny.