Kena Efisiensi, Komdigi Reprioritasi Anggaran

- Komdigi mendapatkan efisiensi anggaran mencapai 49,57 persen.
- Layanan publik yang diprioritaskan meliputi infrastruktur telekomunikasi dan program pembangunan SDM digital.
- Komdigi menerapkan refocussing anggaran, review mendalam, dan pola kemitraan untuk membiayai program berkelanjutan.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi salah satu Kementerian yang juga merasakan kebijakan efisiensi anggaran. Komdigi mendapatkan efisiensi anggaran mencapai 49,57 persen.
Sekretaris Jenderal Komdigi Ismail mengungkapkan, efisiensi anggaran dilakukan dengan memberikan prioritas pada layanan yang berdampak langsung ke masyarakat.
"Melakukan penyesuaian dengan reprioritisasi lagi pada program penyediaan layanan publik," kata dia saat Rapat Kerja dengan Komisi I DPR dikutip dari YouTube Komisi I DPR, Jumat (14/2/2025).
1. Meliputi BTS hingga palapa ring

Layanan publik yang dimaksud adalah meliputi penyediaan infrastruktur telekomunikasi, seperti Base Transceiver Station (BTS) akses internet, Palapa Ring, dan SATRIA-1.
"Selanjutnya, terdapat layanan pengelolaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit, layanan standardisasi perangkat telekomunikasi, pengendalian konten negatif, Pusat Data Nasional (PDN), Tata Kelola Pengendalian Penyelenggara Sistem Elektronik (TKPPSE), dan Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT)," kata Ismail.
2. Reprioritasi ke program pembangunan SDM digital

Selain itu, reprioritisasi anggaran juga diarahkan pada Program Pembangunan SDM digital, yang meliputi literasi digital, Digital Talent Scholarship, Beasiswa S2 atau S3, fasilitasi ekonomi digital, dan komunikasi publik.
"Terkait dengan program prioritas yang berpotensi terdampak dari efisiensi tersebut sedang kami koordinasikan dengan Kementerian Keuangan," kata Ismail.
3. Pembiayaan program dari kerja sama

Dalam menghadapi keterbatasan alokasi anggaran pada PAGU TA 2025, Komdigi juga menerapkan refocussing anggaran dan review mendalam untuk mencegah pemborosan.
Ismail menjelaskan pihaknya juga berupaya membiayai program melalui pola kemitraan atau kerja sama antara pemerintah dan swasta agar program berjalan lebih berkelanjutan.
"Strategi lain dengan mengedepankan prinsip efisiensi, penguatan peran regulator dan akselerator, serta pemberdayaan ekosistem, mengusulkan kenaikan izin penggunaan PNBP, dan peningkatan PNBP BLU melalui utilisasi layanan BLU BAKTI," bebernya.
Pagu anggaran awal Komdigi sejatinya adalah sekitar Rp7,72 triliun, tetapi usai adanya instruksi presiden Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan diteruskan dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, alokasi anggaran menjadi Rp4,49 triliun.