Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komentar Sandiaga soal Penangkapan Pendukungnya Ancam Penggal Jokowi

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Kepolisian telah menangkap terduga pelaku pengancam pembunuhan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Minggu (12/5).

Pria yang ditangkap di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini mengancam akan memenggal kepala Jokowi saat aksi massa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Jumat (10/4) lalu.

Aksinya mengundang komentar sejumlah pihak, termasuk Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.

1. Sandiaga mempercayakan kasus ini kepada hukum yang berlaku

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sandiaga mengaku sebenarnya baru mengetahui kasus tersebut ketika diceritakan wartawan. Namun, ia mengimbau hal tersebut ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Saya gak terlalu mengerti konteksnya, tapi harus dalam jalur hukum, semua harus dalam koridor hukum," ujar Sandiaga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/5).

2. Seharusnya dalam bulan suci Ramadan semua menyampaikan hal yang baik

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sandiaga mengatakan pada bulan suci Ramadan ini seharusnya semua orang menyampaikan hal yang baik dan menyejukkan.

"Dalam bulan suci kita harus menyampaikan yang sejuk-sejuk, kita pastikan bahwa dalam bulan suci kita katakan yang baik-baik," tutur dia.

3. Pelaku terancam dijerat dua pasal

Dok. IDN Times/Istimewa

Pelaku berinisial HS itu dijatuhi ancaman tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara, dan tindak pidana di bidang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan modus pengancaman pembunuhan Presiden RI.

HS juga dikenakan dua pasal yakni, Pasal 104 KUHP mengenai makar serta Pasal 27 ayat 4 UU ITE.

4. HS ancam akan penggal Jokowi

Instagram.com/@jokowi

Pada saat aksi massa di depan gedung Bawaslu RI pada Jumat (10/5) lalu, beredar viral video berisi pria yang diduga HS mengancam akan memenggal kepala Jokowi.

"Dari Poso nih, siap penggal kepala Jokowi. Jokowi siap lehernya kita penggal kepalanya, demi Allah," ucap pria yang diduga HS itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Aryodamar
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us