Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Lengkap Kematian Aktivis HAM Munir Said

Pejuang HAM Nasional, Munir Said Thalib. (Dok. Yayasan Museum HAM Omah Munir)
Pejuang HAM Nasional, Munir Said Thalib. (Dok. Yayasan Museum HAM Omah Munir)
Intinya sih...
  • Munir aktif mengkritik pemerintah
  • Diracuni saat berada di pesawat
  • Munir berpindah tempat duduk pesawat dari ekonomi ke bisnis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kasus pembunuhan seorang aktivis sekaligus pembela HAM, Munir Said Thalib belum menemui titik terang hingga hari ini. Tepat 21 tahun yang lalu, pada Selasa (7/9/2004), Munir meninggal karena diracun saat dalam penerbangan dengan pesawat Garuda rute Jakarta - Singapura - Amsterdam.

Berbagai langkah telah dilakukan oleh beberapa lembaga penegak HAM untuk menemukan dan mengadili pelaku sekaligus dalang terkait tewasnya aktivis HAM tersebut. Diketahui, pada Januari 2023, Komnas HAM membentuk tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat atas peristiwa terbunuhnya Munir.

Menurut Komnas HAM, kasus meninggalnya Munir merupakan sebuah peristiwa serius bagi pembela HAM.

Berikut kronologi kematian Munir yang telah dihimpun oleh IDN Times

1. Munir aktif mengkritik pemerintah

KAMISAN_MEDAN_7.jpg
Seorang massa Aksi Kamisan Medan memajang foto pegiat HAM Munir Said Thalib dalam unjuk rasa, Kamis (4/9/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sebelum ditemukan meninggal karena dibunuh, Munir aktif mengkritik berbagai kebijakan pemerintah, di antaranya Rancangan Undang-Undang Badan Intelejen Negara, RUU TNI Tahun 2004, RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Tahun 2004, hingga kegiatan publik lainnya.

Menurut Amnesty, kematian munir tidak dapat dipisahkan dari perjuangannya yang berani untuk mereformasi sistem keamanan dan kontrol sipil dalam demokrasi di Indonesia.

2. Diracuni saat berada di pesawat

Munir Said Thalib (dok. commons.wikimedia.org)
Munir Said Thalib (dok. commons.wikimedia.org)

Diketahui, Munir tewas dibunuh akibat diracun dengan arsenik saat menaiki pesawat terbang Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda. Dilansir dari berbagai sumber, pesawat yang dia tumpanginya lepas landas dari Jakarta pada Senin (6/9/2004), sekitar pukul 21.55 WIB.

Pesawat tersebut kemudian transit di Bandara Changi Singapura. Menurut laporan saksi mata yang ada di lokasi kejadian, Munir menunjukkan tanda kesakitan setelah pesawat lepas landar dari bandara tersebut. Sempat ada seorang dokter yang membantu dan memberi pertolongan, namun Munir tak tertolong dan dinyatakan meninggal saat berada di pesawat dengan ketinggian 40.000 kaki.

3. Munir berpindah tempat duduk pesawat dari ekonomi ke bisnis

ilustrasi berada dalam pesawat (pexels.com/Kelly)
ilustrasi berada dalam pesawat (pexels.com/Kelly)

Saat berada di pesawat, Munir mendapatkan tawaran untuk berpindah tempat duduk dari pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto.

Pollycarpus awalnya menyapa lalu menawarkan Munir untuk berpindah tempat duduk pesawat dari kelas Ekonomi ke kelas Bisnis. Lalu tawaran tersebut diterima oleh Munir. Diketahui, menurut keterangan saksi, saat berada di Bandara Changi, Singapura, Munir dan Pollycarpus sempat duduk dan makan bersama di Coffee Bean bandara.

4. Ditemukan kandungan arsen tinggi dalam tubuh Munir

ilustrasi racun arsenik (organics.org)
ilustrasi racun arsenik (organics.org)

Dilansir dari KontraS, berdasarkan putusan eksaminasi publik atas proses hukum kasus pembunuhan Munir. Diketahui, penyebab kematian Munir adalah keracunan arsenik kuat.

Pemeriksaan forensik di Belanda menemukan 460 mg/l arsen di dalam lambung Munir. Jumlah kandungan tersebut mendekati nilai fatal bagi seorang dewasa. Selain itu, dapat dipastikan kandungan tersebut masuk melalui mulut karena komposisi dalam lambung dapat dimasukkan melalui makanan atau minuman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Raja Juli Terciduk Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar

07 Sep 2025, 08:08 WIBNews