Mentan: KUR Jamin Aktivitas Pertanian Bisa Terus Berlangsung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pertanian di Sumatra Barat (Sumbar) yang cukup tinggi. Dengan memanfaatkan KUR, petani Sumbar diharapkan bisa menjaga produktivitas serta ketahanan pangan.
Berdasarkan data Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Barat, total KUR yang telah disalurkan sebesar Rp3,41 triliun kepada 74.107 debitur di Sumbar. Perdagangan menjadi sektor dengan jumlah penyaluran terbesar, yakni Rp1,69 triliun, diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp1,12 triliun.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan KUR akan menjamin aktivitas pertanian bisa terus berlangsung.
"Petani kini tidak perlu ragu untuk memulai usaha atau aktivitasnya sebab ada KUR yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengatasi masalah permodalan," ujar Mentan melalui keterangan resminya, Jumat (25/6/2021).
1. KUR bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai usaha
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, memperkuat pernyataan tersebut.
"KUR bisa dimanfaatkan petani sebagai modal untuk mengolah lahan, bahkan hingga pascapanen dan packaging. KUR bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai usaha. Untuk itu, kita selalu mendorong petani agar memanfaatkan sistem permodalan ini," katanya.
Baca Juga: KUR Pertanian Makin Diminati, Realisasi Capai Rp28 Triliun
2. Pengembalian bisa dicicil atau setelah panen
Editor’s picks
Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati, menjelaskan lebih lanjut mengenal KUR.
"Petani bisa menjadi debitur pada bank-bank yang menjadi anggota Himbara, yaitu BNI, BRI, dan Mandiri. Atau bisa memanfaatkan bank daerah. KUR ini sifatnya pinjaman, tapi dengan bunga yang rendah. Pengembaliannya bisa dilakukan dengan cara dicicil atau setelah panen, sehingga petani tidak diberatkan," katanya.
3. Sektor pertanian juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Sumbar
Terpisah, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Heru Pudyo Nugroho, mengatakan sampai Rabu (23/6/2021), total KUR yang disalurkan di Provinsi Sumbar sebesar Rp3,41 triliun.
Dia menuturkan sektor perdagangan besar dan eceran menjadi sektor dengan jumlah penyaluran terbesar, yakni Rp1,69 triliun, dari total penyaluran KUR di Sumbar. Kemudian diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp1,12 triliun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumbar, pada triwulan I 2021, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 22,17 persen. Sementara itu, sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi sebesar 15,51 persen terhadap PDRB Sumbar.
“Hal ini menggambarkan bahkan kedua sektor ini memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian Sumbar sehingga berbagai kebijakan perlu diberikan untuk mendorong pertumbuhan di kedua sektor tersebut,” pungkasnya. (WEB)
Baca Juga: Petani di Sumut Rasakan Manfaat Program KUR Pertanian