Survei: 43 Persen Tak Puas Kinerja Menteri, Mayoritas Setuju Reshuffle

Responden puas kinerja Jokowi-Ma’ruf tapi tidak kabinet

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Charta Politika melakukan survei untuk menilai kinerja kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Survei ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja menteri dan terkait reshuffle kabinet.

Survei ini dilakukan pada 10-17 April 2022. Sebanyak 1.220 responden ikut di 34 provinsi mengikuti survei ini. Sementara margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Ekonom: Semakin Cepat, Semakin Baik

1. Mayoritas responden puas kinerja Jokowi-Ma’ruf

Survei: 43 Persen Tak Puas Kinerja Menteri, Mayoritas Setuju ReshufflePresiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut survei sebesar 62,9 persen responden puas dengan kinerja presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.

Responden kurang puas terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf sebesar 35,7 persen. Sementara responden tidak menjawab 1,5 persen.

Baca Juga: Percuma Jokowi Marah-marah ke Menteri jika Tak Kunjung Ada Reshuffle

2. Sebanyak 43 persen tak puas dengan kinerja menteri

Survei: 43 Persen Tak Puas Kinerja Menteri, Mayoritas Setuju Reshufflekominfo.go.id

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan berdasarkan survei, ada selisih tipis antara responden yang puas dan tidak puas dengan kinerja menteri Kabinet Jokowi.

Sebanyak 50 persen responden mengaku puas dengan kinerja menteri, dan 43,9 persen mengaku tidak puas. Sementara responden tidak menjawab sebesar 6 persen.

“Kepuasan kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju sebanyak 50.1 persen responden menyatakan puas, sementara 43.9 persen responden menyatakan tidak puas,” kata Yunarto.

Baca Juga: Jokowi Tegur Menteri saat Sidang Kabinet, Sinyal Reshuffle?

3. Mayoritas responden ingin reshuffle kabinet

Survei: 43 Persen Tak Puas Kinerja Menteri, Mayoritas Setuju ReshuffleANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Menurut survei, 68,5 persen responden setuju dengan reshuffle kabinet. Hanya 18,2 persen yang tidak setuju dengan reshuffle kabinet, dan 13,3 persen responden tidak menjawab terkait reshuffle kabinet.

Yunarto mengatakan ada kaitan antara ketidakpuasan terhadap kinerja menteri dan keinginan untuk reshuffle. Semenjak pandemik, kritik kepada pemerintah dan isu reshuffle cukup sering terjadi terutama menjelang Rabu Pon.

“Dari survei ini terlihat sekali, ketidakpuasan ini disebabkan penilaian kinerja menteri yang buruk daripada penilaian kinerja presiden,” kata Yunarto.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya