Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menag Minta Maaf soal Viral Ucapan Kalau Cari Uang Jangan Jadi Guru

Menag Nasaruddin Umar
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat akan membuka perkuliahan perdana PPG Angkatan III 2025, di Ciputat, mengutip laman Kemenag, Rabu (3/9/2025). (Dok. Kemenag)
Intinya sih...
  • Menag mengaku seorang guru dan memahami nasib kesejahteraan guru
  • Menag tegaskan komitmen negara untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru
  • Tegaskan guru bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf, terkait viral potongan video pernyataannya yang sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru.

“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru,” ujar Menag, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2025).

"Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa," tegasnya.

1. Menag mengaku seorang guru

Menag Nasaruddin Umar
Anggota Amirulhaj yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar saat konferensi pers di kantor Daker Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Menag pun mengungkapkan dirinya bertahun-tahun mengabdi sebagai seorang guru atau dosen. Karena itu, dia memahami betul nasib kesejahteraan guru.

“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” kata dia.

2. Menag tegaskan komitmen negara untuk guru

Menag Nasaruddin Umar
Menag Nasaruddin Umar saat jumpa pers usai evaluasi haji 2025 di Tangerang, Banten, Senin (28/7/2025). (Dok. Kemenag)

Menag menegaskan pemerintah, khususnya melalui Kementerian Agama, terus berkomitmen menghadirkan langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Berbagai langkah nyata terus dilakukan.

Tahun ini, misalnya, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi. Jika sebelumnya mereka memperoleh Rp1,5 juta per bulan, kini bertambah Rp500 ribu, sehingga menjadi Rp2 juta per bulan.

Tak hanya itu, perhatian juga diberikan pada peningkatan kompetensi. Saat ini, lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan.

Bila ditotal, sepanjang 2025 ada 206.411 guru yang menjalani program penting ini. Padahal, pada 2024 hanya 29.933 yang ikut PPG. Artinya, ada kenaikan hingga 700 persen pada tahun ini. PPG bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi syarat utama bagi guru untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama juga telah membuka jalan lebih luas bagi para pendidik honorer. Sebanyak 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” kata Menag.

3. Tegaskan guru bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa

Menag Nasaruddin Umar
Menag Nasaruddin Umar saat jumpa pers usai evaluasi haji 2025 di Tangerang, Banten, Senin (28/7/2025). (Dok. Kemenag)

Menag kembali menegaskan, guru adalah profesi yang bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa. Karena itu, guru harus menjaga martabatnya.

“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkas Menag Nasaruddin Umar.

4. Pernyataan Menag sempat viral soal guru jangan seperti pedagang

Menag Nasaruddin Umar
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka perkuliahan perdana PPG Angkatan III 2025, di Ciputat, mengutip laman Kemenag, Rabu (3/9/2025). (Dok. Kemenag)

Potongan video pidato Menag Nasaruddin Umar sempat viral hari ini, yang menyebut seorang guru jangan berorientasi seperti pedagang, yang menjadi uang. Dia menyebut jika mau cari uang, jangan menjadi guru.

Pernyataan tersebut disampaikan Menag saat membuka perkuliahan perdana Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan III 2025, di Ciputat, Rabu (3/9/2025).

"Banggalah menjadi seorang guru, teman-teman sekalian. Jangan minder ya. Menjadi seorang guru itu mulai sekali, halalan tayaiban, ya, rezkinya, insyaallah," kata dia.

"Maka itu jangan ikut-ikutan para pedagang, emang tujuannya mencari uang. Sedangkan guru itu tujuannya mulia. Bagaimana memintarkan anak orang, itu tujuannya, bukan cari uang. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedaganglah," sambungnya.

Menag menegaskan guru adalah pekerjaan yang paling mulia, memintarkan orang lain, sehingga bisa menjadi amal jariyah yang lebih baik ketimbang amal lainnya.

"Tetapi insyaallah pekerjaan yang paling mulia itu memintarkan orang yang bodoh, itu amal jariyah. Lebih kuat amal jariyahnya ketimbang pedagang membangun masjid. Seorang guru itu harus suci di langit dan suci di bumi," kata dia.

Memang, kata Menag, menjadi seorang guru tidaklah mudah. Karena itu, penting bagi seorang guru meniatkan mengabdi dan beribadah karena Allah Subhanallahuwatalaa. "Kalau tidak kuat lebih baik serahkan mandatnya, aku gak sanggup bapak. Maka itu, guru betul-betul melalui proses pemberkahan, tabaruk terhadap muridnya."

"Inilah yang saya harapkan kepada saudara-saudara sekalian. Jadilah guru, dan menjadi seorang guru itu suci, bapak ibu, teman-teman, tidak gampang. Sebelum orang lain masuk surga, maka guru harus masuk surga terlebih dahulu. Makanya profesi yang paling bagus adalah guru atau dosen," imbuh Menag, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Pernyataan tersebut sempat mendapat komentar beragama dari warganet, seperti di X. Di antara warganet yang menyayangkan ucapan Menag menyebutkan, pekerjaan mulia seorang guru bukan berarti harus mendapat upah tidak layak.

"Profesi mulia bukan berarti sah-sah aja digaji tidak layak. Pengabdian juga butuh duit pak buat biaya hidup. kalo seandainya jadi pedagang segampang itu ngehasilin duit, pasti bapak jg ga jadi menag sekarang. bapak jadi menag juga buat cari duit kan?" komen salah satu warganet.

"Coba sekali kali begini kalimatnya: Menteri dan anggota DPR RI adalah profesi mulia, Jika yang dikejar adalah uang, Menag meminta para menteri dan Anggota DPR RI untuk melepas mandat dan menyarankan agar beralih profesi menjadi pedagang," cuit warganet lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Guyana Dukung AS Kirim Kapal Perang ke Pesisir Venezuela

03 Sep 2025, 21:00 WIBNews