Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendikdasmen Beberkan 6 Prioritas, Ada Wajib Belajar 13 Tahun Mulai TK

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan 6 program prioritas termasuk wajib belajar 13 tahun dalam Rapat Kerja dengan DPR RI.
  • Program prioritas mencakup penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun, peningkatan kualifikasi guru, pendidikan unggul, pemenuhan sarana dan prasarana, serta pembangunan bahasa dan sastra.

Jakarta, IDN Times– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyampaikan enam program prioritas termasuk wajib belajar 13 tahun dalam Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Dia juga menyampaikan slogan besar Kemendikdasmen, yaitu mencerdaskan dan memajukan bangsa.

"Ini kami ambil dari tujuan negara yang termaktub dalam UUD 1945 dan sering dikutip Bapak Presiden Prabowo. Visi besar kami di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah pendidikan bermutu untuk semua. Ini kami ambil dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)," ujar Abdul Mu'ti dalam keterangan, dikutip Kamis (7/10/2024).

1. Program wajib belajar 13 tahun

Edukasi kesehatan di SLB Negeri Ungaran (dok. pribadi)

Abdul Mu'ti memaparkan enam program prioritas Kemendikdasmen. Pertama, penguatan pendidikan karakter. Program ini meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas, peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling (BK) dan guru agama, pengangkatan guru BK, penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia, dan makan siang bergizi. 

"Kedua, program wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan yang meliputi afirmasi pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, misalnya rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD, serta memfasilitasi relawan mengajar," kata dia.

2. Peningkatan kualitas guru

Sejumlah guru dan siswa SMK Negeri 3 Pekalongan menunjukkan platform Skul.id di smartphone mereka. (Dok. Telkomsel)

Program prioritas berikutnya adalah peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Program ini meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan guru minimal Diploma IV/Strata Satu (D-IV/S-1), pelatihan kompetensi guru, serta peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi. 

Keempat, penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi. Program ini meliputi pendidikan matematika, sains, teknologi sejak usia dini, pendirian sekolah unggul dan pengembangan sekolah unggul, serta penguatan pendidikan vokasi, kejuruan, dan pelatihan. 

Selanjutnya, yang kelima adalah program pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana yang meliputi renovasi sekolah. 

Keenam, program pembangunan bahasa dan sastra yang meliputi pemartabatan bahasa negara, pelindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, dan peningkatan literasi. 

"Pada peringatan Sumpah Pemuda kemarin, kita canangkan gerakan bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia," kata Mu'ti. 

3. Kemendikdasmen akan mendorong partisipasi seluruh ekosistem pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti (kanan) menyampaikan materi saat mengajar di SDN 59 Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/11/2024). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc

Dalam mengimplementasikan program dan kebijakannya, Kemendikdasmen akan mendorong partisipasi seluruh ekosistem pendidikan. 

"Sesuai UU Sisdiknas, pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan, dengan prinsip kebaruan, kemitraan, dan keadilan," kata Abdul Mu'ti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us