Mendikti Saintek: Pendidikan dan Penelitian Masalah Investasi

Jakarta, IDN Times - Dewasa ini fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/RnD) dianggap membutuhkan biaya yang besar.
"Kalau saya mengajukan anggaran yang tinggi, langsung pemberi dana mengatakan, mahal sekali, banyak sekali, bisa gak dikurangi? Manfaatnya apa? Nah, itu yang harus kita patahkan," kata Mendikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Menurut Satryo, pendidikan dan RnD merupakan masalah investasi, bukan biaya. Investasi sedikit berarti memberikan hasil yang juga sedikit.
"Pendidikan mau maju, investasi yang besar, hasilnya bagus. Pemahaman ini yang belum dipahami banyak kalangan. Mahal nih, pendidikan, biaya mahal. Pendidikan bukan biaya, melainkan investasi," kata dia.
Sementara di negara-negara lainnya, kata dia, pemerintah wajib mendanai RnD sebelum pihak swasta. Investasinya yang cukup tinggi akan menumbuhkan industrinya.
Jika tidak melakukannya, maka kita akan kalah bersaing. Padahal, area ini merupakan kebutuhan industri. Jika ingin tetap kompetitif, maka yang harus mengawalinya adalah pemerintah, bukan swasta.
"Swasta kan harus cari untung, gak mungkin mau rugi. Nah, pemerintah harus punya kemauan investasi. Mungkin rugi dulu gak masalah, kan nyumbang sesuatu," ujar dia.
Awalnya mungkin kurang bagus, masih merugi. Tapi hal ini mesti diteruskan untuk modal masa depan. Tidak serta-merta terus mengandalkan impor agar bisa bertahan.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan milenial dan genZ.
Dilaksanakan selama dua hari pada Rabu dan Kamis, 15-16 Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.
Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.
Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.