Mengenal Mathius Fakhiri, Kapolda Papua yang Berpengalaman Hadapi KKB

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Brigjen Mathius D Fakiri sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Paulus Waterpau. Paulus kini menempati posisi baru sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri.
Keputusan itu tertuang dalam surat telegram nomor KEP/376/II/2021 tertanggal 18 Februari yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang SDM, Inspektur Jenderal Sutrisno Yudhi Hermawan.
Lalu, seperti apa sosok dan perjalanan karier Brigjen Mathius? Simak profilnya.
1. Berpengalaman di Brigade Mobil

Brigjen Mathius sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Papua. Pria kelahiran 6 Januari 1968 di Manokwari, Papua Barat itu dikenal berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil.
Kariernya di bumi Cendrawasih itu dimulai sejak 2009, saat itu ia menjabat sebagai Kapolres Jayapura selama dua tahun. Pada 2011, ia dipindah ke Polda Kalimantan Selatan sebagai Wakil Direktur Pengamanan Objek Vital.
Pada 2014, ia kembali ke Papua untuk mengisi posisi Kepala Satuan Brimob Polda Papua. Lalu pada 2018, ia dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.
2. Pernah diserang KKB

Kariernya terus melesat hingga di 2020, ia didapuk sebagai Wakapolda Papua Barat dan Wakapolda Papua. Pangkatnya pun naik ke jendral bintang satu.
Selama menjabat sebagai Wakapolda, ia kerap berhadapan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia pun pernah diserang ketika menuju Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya. Rombongannya dihujani peluru oleh KKB.
Serangan ini pun sempat ramai di media sosial lewat potongan video berdurasi lima menit. Dalam video tersebut, KKB menyerang warga dan kepolisian yang hendak memindahkan logistik ke sebuah truk.
3. Selalu memastikan kekuatan pasukan cukup

Mathius dalam beberapa strateginya, selalu memastikan kekuatan pasukannya melawan KKB cukup. Misalnya saat penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani dari Gereja Kemah Injil Indonesia yang tewas pada Sabtu (19/9) di Hitadipa, Intan Jaya.
Mathius saat hendak olah tempat kejadian perkara penembakan, ia memastikan anggotanya dalam keadaan yang prima untuk melawan Kekuatan kelompok bersenjata di wilayah Intan Jaya yang dipimpin Sebinus Waker berjumlah sekitar 50 orang dengan jumlah senjata sebanyak 17 pucuk yang merupakan hasil rampasan dari TNI-Polri.