Mengundang Simpati, Anak Deddy Corbuzier Jadi Mendunia karena Video Mengharukan Ini

“It’s not a broken home when you still have the same love from your parents.”
Saat kamu mendengar kata broken home, apa yang pertama terlintas dalam pikiranmu? Pasti rumah tangga yang tercerai-berai, orang tua yang egois dan anak yang harus tumbuh tanpa salah satu orang tua dan berakhir bermasa depan suram.
Namun, sebuah kesaksian yang sangat menguatkan hadir dari sosok Azka Corbuzier, yang nggak lain adalah putra Deddy Corbuzier, mentalis dan presenter ternama Indonesia. Azka yang baru berusia sembilan tahun mengisahkan sepenggal pengalamannya menjadi anak korban perceraian Deddy dengan istrinya Kalina, dan menjawab berbagai pertanyaan yang sering diajukan orang banyak kepada dirinya. Azka menekankan dengan corat-coret sederhana yang polos, bahwa tidak ada yang broken dalam sebuah keluarga meski orang tuanya bercerai dan anak bukanlah korban semata. Berikut cuplikannya.

Namaku Azka, dan berikut ini adalah kisah dari seorang anak broken home.

Ayah dan Ibu bertemu, jatuh cinta dan memutuskan untuk mempunyai seorang anak.

Aku lahir pada tanggal 04-06-06 dan mereka menamaiku Azka.

Semuanya baik-baik saja sampai usiaku enam tahun. Keluarga kami bahagia.

Ayah dan Ibu mulai sering bertengkar mengenai banyak hal, dan sepertinya hal-hal tersebut cukup besar sehingga mereka memutuskan untuk bercerai.

Mereka lalu memberitahuku, dan mengatakan padaku agar tidak khawatir, aku tidak perlu memilih satu di antara mereka.

Aku masih tinggal di rumah yang sama dan ternyata ayahku lebih seru untuk diajak bermain, jadi aku meminta Ayah untuk lebih banyak menemaniku.
Ibuku tinggal dekat dengan rumahku dan masih selalu datang menemui kami hampir setiap hari.
Mereka tidak pernah bertengkar lagi. Kami pun masih pergi ke mal dan ke luar negeri bersama-sama.

Aku selalu tidur dengan Ayah karena aku takut pada zombie dan ayahku kuat.

Dan Ibu selalu berkunjung untuk merawatku.

Banyak sekali yang bertanya bagaimana rasanya jadi anak broken home.

Namun kenyataannya, tidak ada yang rusak (broken), mereka hanya bukan lagi sepasang suami dan istri tapi masih tetap orang tuaku.

Aku sangat menikmati waktuku bersama mereka sama seperti sebelumnya dan mereka tidak pernah bertengkar lagi.

Saat orang-orang bertanya apakah aku ingin mereka bersatu kembali, aku menjawab TIDAK. Yang kuinginkan adalah mereka berbahagia.

Bukan sebuah broken home namanya kalau kita masih dicintai sepenuhnya oleh orang tua kita.
Aku sayang Ibu
Aku sayang Ayah

Aku bahagia

Terima kasih sudah menjadi orang tua terbaik yang pernah kukenal.

Video yang diunggah ke YouTube ini langsung mewabah hingga ke seluruh dunia, karena memang banyak sekali anak-anak dan orang tua yang mengalami kisah yang serupa dengan kisah Azka. Orang dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Azka dan pesan yang dibawanya bernada positif dan membuat banyak orang terharu. Broken home tidak berarti broken family.
Tonton video yang sudah ditonton sebanyak lebih dari satu juta kali ini selengkapnya berikut.
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/UM5dxo7edZM" frameborder="0" width="300" height="169"></iframe>
*Buang ingus*