Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes: Pemerintah Akan Survei Penyebab Kasus COVID-19 Turun Drastis

Ilustrasi aktivitas masyarakat saat pandemik. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Ilustrasi aktivitas masyarakat saat pandemik. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini turun drastis sekarang ini. Salah satu penjelasan ilmiahnya menyebut, sekarang ini banyak warga Indonesia yang sudah punya kekebalan tubuh.

"Baik itu secara buatan manusia melalui vaksin atau pun alamiah karena sembuh dari sakit (COVID-19)," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (10/11/2021).

1. Sudah siapkan survei prevalensi antibodi masyarakat

default-image.png
Default Image IDN

Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri telah menyiapkan seroprevalence survey atau prevalensi antibodi masyarakat terhadap 21.880 sampel di 34 provinsi yang diambil dari 100 kabupaten atau kota.

Nantinya, hasil survei tersebut diharapkan selesai pada pertengahan Desember 2021.

2. Survei ini memberikan gambaran kondisi kekebalan antibodi masyarakat di Indonesia

default-image.png
Default Image IDN

Survei prevalensi antibodi masyarakat ini diharapkan dapat memberi gambaran secara lengkap, tentang kondisi kekebalan antibodi masyarakat Indonesia di 34 kabupaten atau kota.

Selain itu, hasil survei tersebut dapat menjadi basis bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan publik.

3. Hasil survei akan dibagikan ke dunia, sebagai persiapan pandemik ke endemik

Ilustrasi pandemik COVID-19 (15/9/2020) (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Ilustrasi pandemik COVID-19 (15/9/2020) (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Budi mengatakan rencananya hasil survei prevalensi antibodi masyarakat Indonesia akan dilakukan tiap enam bulan, bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Agar hasilnya nanti bisa di-share di dunia dan menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi penanganan pandemik dan transisi menjadi endemik," kata Menkes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Jumawan Syahrudin
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us