Menko PMK Sebut Ekonomi Pasangan di Nikah Gratis Harus Diperhatikan

- Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy minta ekonomi pasangan nikah gratis diperhatikan.
- Pasangan yang belum mapan ekonominya bisa minta bantuan Kemenko PMK untuk pelatihan kerja dan modal usaha.
- Kegiatan nikah bersama positif, harus berkelanjutan dengan pembinaan agar pasangan dapat membangun keluarga sakinah mawaddah warrahmah.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta ekonomi pasangan yang menikah dalam acara nikah massal gratis turut diperhatikan.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat menjadi saksi pada kegiatan nikah bersama gratis, yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Barat dan Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah, di Jakarta Barat.
Dia mengatakan, apabila ada pasangan yang belum mapan secara ekonomi, maka bisa diberikan rekomendasi kepada pemerintah melalui Kemenko PMK untuk bisa dibantu dalam pelatihan kerja dan pemberian modal usaha.
"Kalau masih ada yang menganggur, yang belum mendapatkan pekerjaan, lapor ke Kemenko PMK supaya mendapatkan Kartu Prakerja. Kalau mereka mau usaha dan butuh tambahan modal akan kita hubungkan dengan program PNM Mekaar dan KUR (Kredit Usaha Rakyat)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).
1. Pernikahan jangan tambah keluarga miskin baru

Muhadjir juga mengingatkan, jangan sampaikan pernikahan malah menambah keluarga miskin baru.
"Kita pastikan pernikahan ini jangan menambah keluarga miskin. Tanggung jawab kita tidak hanya menikahkan tapi memastikan mereka tidak menjadi bagian keluarga miskin baru, dan harus menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah, seperti yang menjadi komitmen penyelenggara," jelas Muhadjir yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
2. PDM Jakarta Barat sudah nikahkan 59 pasangan

Adapun kegiatan nikah bersama yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Barat dan Masjid Raya Muhammadiyah Uswatun Hasanah telah terlaksana sebanyak 6 kali dan telah menikahkan sebanyak 59 pasangan pengantin. Muhadjir menyampaikan, kegiatan nikah bersama ini sangat positif.
"Saya sangat mendukung kerja sama yang bagus dari PDM Jakarta Barat, bersama Pak Wali Kota Jakarta Barat, jajaran Masjid Uswatun Hasanah, dan perlu berkelanjutan," katanya.
3. Pasangan yang dinikahkan harus terus dipantau

Menurutnya, kegiatan nikah bersama ini harus berkelanjutan dengan memberikan pembinaan kepada seluruh pasangan yang telah dinikahkan.
Penyelenggara, kata dia, harus mengawal keharmonisan setiap pasangan sesuai dengan syariat Islam.
"Yang penting mereka harus terus dibina, dipantau betul bahwa mereka bisa membangun keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah. Jadi tugas dari PDM Jakarta Barat dan pengurus masjid tidak sekedar menikahkan," ucapnya.