Menkomdigi Soroti Kesehatan Mata Anak akibat Gadget

- Anak-anak dan remaja sangat terpapar gadget, sehingga CKGS juga memerhatikan kesehatan mata mereka yang terganggu akibat screen time.
- Kemkomdigi melakukan pengukuran kualitas sinyal internet untuk mempermudah proses pendaftaran dan pengisian data CKGS.
- Program ini akan menyasar 53 juta pelajar secara nasional dengan tujuan mencapai seluruh pelajar di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, hadir dalam kick off program Cek Kesehatan Gratis Sekolah (CKGS) yang dimulai secara serentak oleh pemerintah, Senin (4/8/2025). Meutya melihat langsung proses pemeriksaan kesehatan anak-anak yang ada di SMP Kristen Penabur, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Salah satu yang jadi perhatian adalah kesehatan mata anak yang kerap terpapar akibat penggunaan gadget.
"Kami juga amat senang bisa juga melihat langsung di sini. Karena beberapa pemeriksaan misalnya tadi mata gitu ya, itu juga bagi kami baik sekali dalam rangka masukan. Apakah anak-anak sekarang dengan banyaknya terpapar dengan gadget, itu kemudian salah satu gangguan yang ditemukan, gangguan kesehatan yang ditemukan adalah mata," kata Meutya.
1. Lihat dari kebiasaan anak-anak

Meutya mengatakan, memang pada era digitalisasi anak-anak dan remaja juga sama seperti orang dewasa, sangat terpapar gadget. Maka CKGS ini juga melihat dari sisi kebiasaan anak.
"Salah satu yang juga kita lihat dari kebiasaan-kebiasaan anak-anak, baik anak-anak maupun juga remaja yang paling juga diukur adalah kesehatan matanya. Karena memang di era digitalisasi ini kita sangat terpapar dengan screen time," kata dia.
2. Penguatan dari sisi infrastruktur internet

Sedangkan dari sisi dukungan infrastruktur, Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Wayan Toni menjelaskan, pihaknya melakukan pengukuran kualitas kekuatan sinyal internet melalui seluler, untuk mempermudah proses pendaftaran dan pengisian data CKGS.
"Nah, untuk yang fixed broadband, ini tentu kami selalu bagaimana mengupayakan jangan sampai ada data yang tidak terkirim untuk data apapun yang digunakan oleh pelanggan. Jadi kami Komdigi terus berkoordinasi dengan penyelenggara telekomunikasi," kata Toni.
Toni mengatakan pihaknya berupaya bekerja sama dengan operator yang ada di sekitar tempat penyelenggaraan cek kesehatan gratis, jangan sampai terjadi penurunan dari sisi kualitas internetnya. Hal serupa juga dilakukan untuk program lainnya seperti cek kesehatan gratis umum, Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Merah Putih.
3. Sasar 53 juta pelajar

Meutya yang didampingi Gubernur Banten Andra Soni, Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Wayan Toni, dan Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Rizka Andalucia, melihat proses anak-anak menjalankan pemeriksaan yang telah dipersiapkan petugas Puskesmas.
Para siswa dites suhu, tensi, tinggi dan berat badan. Selanjutnya mereka menjalankan cek mata, kesehatan telingga dan kekuatan fisik berupa lari.
Meutya menambahkan program ini bakal menyasar 53 juta pelajar secara nasional.
"Dengan target insyaallah nanti bisa mencapai 53 juta dari Sabang sampai Merauke," kata Toni.