Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Retno Bahas soal Afghanistan dengan Sekjen PBB di Qatar

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan soal Afghanistan di Doha. (dok. X @Menlu_RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memenuhi undangan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Doha, Qatar, pada Senin (19/2/2024) lalu untuk membahas soal Afghanistan.

PBB mempertemukan negara-negara yang pro Aghanistan, seperti Indonesia, untuk berkontribusi membantu rakyat Afghanistan. 

Indonesia menjadi satu-satunya perwakilan ASEAN. Namun di Asia ada China, Jepang, India, Pakistan, dan negara-negara perbatasan Afghanistan. 

Dalam pertemuan itu, Indonesia menyampaikan beberapa tindak lanjut untuk membantu Afghanistan.

1. Ada tantangan dalam menjembatani harapan masyarakat dengan respons Taliban

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno yang mewakili Indonesia menyatakan menyadari situasi Afghanistan yang semakin memburuk. Suku Taliban yang menjarah tanah Afghanistan telah merampas hak-hak perempuan di sana.

Berdasarkan laporan UN Women, pada Agustus 2021, tercatat 50 dekrit Taliban yang mematikan hak-hak perempuan Afghanistan.

“Indonesia juga mencatat laporan mengenai situasi hak-hak perempuan Afghanistan yang disiapkan oleh UN Women, IOM, dan juga UNAMA,” kata Retno dalam siaran pers, yang dikutip Rabu (21/2/2024).

Namun, permasalahan saat ini yaitu ada gap antara harapan masyarakat dan stakeholders dengan respons Taliban. Maka dari itu, negara-negara PBB yang pro Afghanistan mengalami tantangan sulit untuk menjembatani gap tersebut.

2. Indonesia beri bantuan untuk kembalikan hak-hak perempuan Afghanistan

Menlu RI Retno Marsudi - The United Nations

Dalam pertemuan PBB itu, Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memberikan berbagai macam bantuan untuk mengembalikan hak-hak perempuan Afghanistan.

Bantuan yang diberikan Indonesia berupa:

  • Pemberian beasiswa kepada perempuan Afghanistan. Beasiswa ini didukung oleh beberapa negara maju seperti Jepang, Norwegia, Belanda, UK, dan Kanada.
  • Dalam merealisasikan beasiswa tersebut, Indonesia bekerja sama dengan Qatar.
  • Indonesia juga memberikan edukasi capacity building mengenai financial literacy.
  • Indonesia sedang membahas pengembangan kurikulum madrasah.

3. Indonesia sepakat untuk pembentukan utusan khusus PBB tapi perlu dirundingkan lagi

kemlu.ri

Indonesia juga menyepakati rekomendasi Sekjen PBB untuk membentuk utusan khusus PBB dalam menangani isu Afghanistan. Namun, Retno menjelaskan bahwa Taliban tidak dapat menerima utusan khusus tersebut sehingga pembentukan itu perlu dirundingkan kembali.

Kemudian, Retno juga menekankan bahwa Indonesia telah memberikan bantuan-bantuan dari segi kesehatan kepada masyarakat Afghanistan. 

“Bantuan Indonesia berupa 10 juta dosis vaksin polio dan bantuan berupa mobile clinics, ambulans, dan suplai obat-obatan,” kata Retno. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sherlina Purnamasari
EditorSherlina Purnamasari
Follow Us